Presiden Donald Trump mungkin akan memecat ketua Federal Reserve, Jerome Powell. Ini bisa jadi risiko besar yang belum dihargai pasar dan bisa bikin dolar AS serta obligasi AS turun, kata strategis dari Deutsche Bank AG.
Minggu ini, Trump bilang Powell harus “mengundurkan diri sekarang” jika tuduhan bahwa Powell menyesatkan anggota Kongres soal renovasi markas Fed ternyata benar. Trump terus mengkritik Powell karena dia ingin suku bunga turun cepat dan mungkin mencari pengganti Powell sebelum masa jabatannya habis.
Powell menolak tekanan untuk longgarkan kebijakan moneter dan bilang dia tidak akan mundur meski diminta presiden, karena Fed harus independen. Dia akui ada biaya lebih untuk renovasi tapi bilang laporan soal ini sebagian tidak benar dan “sangat menyesatkan.”
George Saravelos dari Deutsche Bank bilang pasar belum memperhitungkan kemungkinan Powell dipecat. Platform taruhan Polymarket memberi peluang kurang dari 20% ini terjadi. Dolar juga stabil akhir-akhir ini.
Tapi kalau Trump pecat Powell, dolar bisa turun 3-4% dalam 24 jam dan pasar obligasi bisa jual besar-besaran. Dolar dan obligasi juga akan punya risiko lebih tinggi. Investor juga mungkin khawatir Fed jadi terlalu politis, termasuk dalam kerja sama dengan bank sentral lain.
“Investor akan lihat ini sebagai serangan terhadap kemandirian Fed,” kata Saravelos. “Karena Fed sangat penting dalam sistem keuangan global, dampaknya bakal terasa di seluruh dunia.”
Reaksi pasar selanjutnya tergantung pada respons pejabat Fed, calon pengganti Powell yang diusulkan Trump, dan kondisi ekonomi.
“Kami juga khawatir dengan posisi pendanaan eksternal AS yang sangat rentan,” katanya. “Ini bisa picu gejolak harga yang jauh lebih besar.”
Strategis ING Groep NV bilang Powell mungkin tidak akan dipecat, tapi kalau iya, imbal hasil obligasi AS bisa naik karena investor prediksi suku bunga turun, inflasi naik, dan Fed kurang independen.
Ini juga berbahaya buat dolar, sementara euro, yen, dan franc Swiss bisa untung.