Regulator Inggris Setujui Akuisisi Boeing atas Spirit AeroSystems

(Reuters) – Regulator persaingan Inggris bilang hari Jumat mereka udah setuju sama rencana Boeing buat beli Spirit AeroSystems setelah mutusin ga bakal lakuin investgasi mendalam soal apakah kesepakatan ini bakal bikin persaingan ga sehat.

Berita ini mungkin bakal bikin investor lega setelah serangkaian krisis bikin keuangan Boeing menipis, moral karyawan turun, dan kepercayaan publik rusak.

UK’s Competition and Markets Authority (CMA) ga kasih detail di pernyataan pertamanya, tapi bilang investigasinya ga bakal lanjut ke tahap “fase 2” berdasar data yang ada. Teks lengkap keputusannya bakal dipublikasiin sebentar lagi.

CMA mulai investigasi awalnya bulan Juni dan punya deadline 28 Agustus buat ngambil keputusan.

“Kami senang sama hasilnya dan masih terus proses regulatory yang tersisa,” kata Boeing dalam pernyataannya.

Deal ini nandain akhir dari hampir 20 tahun kemandirian Spirit AeroSystems – perusahaan aerostruktur mandiri terbesar dunia, tapi masih butuh persetujuan dari European Commission dan U.S. Federal Trade Commission.

Juru bicara Spirit AeroSystems, Joe Buccino, bilang deal ini diperkirakan bakal selesai di kuartal akhir tahun ini.

Spirit Aero yang berbasis di Wichita juga bilang Jumat kemaren mereka udah sepakat jual fasilitasnya di Subang, Malaysia, ke Composites Technology Research Malaysia (CTRM) seharga $95.3 juta. CTRM bakal suplai program Boeing 737 dan 787 serta Airbus A220, A320, dan A350 hasil dari deal ini, kata Spirit.

Tahun lalu, Boeing setuju beli kembali Spirit dengan deal saham senilai $4.7 miliar buat sederhanakan operasi dan tingkatkan kualitas kontrol, bertahun-tahun setelah mereka pisahin supplier ini.

Bulan Juli, Boeing juga setuju ambil alih sebagian operasi Spirit di Belfast, Irlandia Utara, dari Airbus Eropa, yang bulan April udah finalisasi deal beli beberapa fasilitas Spirit terkait program pesawatnya.

MEMBACA  Amati tanda-tanda peringatan ini untuk puncak potensial dalam reli bullish jangka panjang pasar saham, kata NDR

(Laporan dari Pushkala Aripaka, Nithyashree R B, dan Prerna Bedi di Bengaluru, Allison Lampert di Montreal; Edit oleh Shilpi Majumdar, Barbara Lewis, Helen Popper, dan Marguerita Choy)