Ray Dalio Ungkap Alasan Paling Krusial di Balik Kesuksesannya Berinvestasi—Bukan Soal Keuangan

Ray Dalio bangun hedge fund terbesar di dunia pake logika pasar yang dingin dan lihat tren makro. Tapi waktu ditanya apa yang sebenernya bikin dia sukses di puncak keuangan global, dia ga sebut model atau analisis makro sama sekali. Malahan, dia kasih kredit ke meditasi.

"Mungkin alasan paling penting buat kesuksesan apapun yang saya punya," katanya ke podcast terkenal Odd Lots minggu ini. "Artinya, meditasi kasih saya ketenangan buat mundur sebentar, lihat gambaran besar, dan terima bahwa ada siklus hidup."

Dalio sering jelasin krisis besar dan peristiwa dalam bentuk siklus, dan dia bilang meditasi yang bikin dia bisa keluar dari dirinya sendiri cukup lama buat lihat realita dengan jelas, daripada terbawa berita. Tapi di wawancara Odd Lots, dia juga jelasin apa yang dia lakuin dengan kejelasan itu: dia pake itu buat petakan hubungan sebab-akibat.

Buat Dalio, meditasi ciptakan jarak mental yang dia perlu buat lihat peristiwa—pasar, politik, konflik manusia—sebagai rantai yang berhubungan, bukan kejutan emosional. Cara pandang ini sangat penting buat dia sampe dia ulang-ulang nyebutin:

"Kalau kamu paham hubungan sebab-akibat… kamu bisa lebih dulu. Penyebabnya terjadi sebelum efeknya."

Dia juga bicara politik seperti ini. Daripada lihat polarisasi sebagai kekacauan, dia pikirkan "mekanisme" yang menghasilkannya: insentif, siklus, kelompok kepentingan, batasan. Dia ga menilai secara moral; dia coba pahami bagaimana tiap variabel pengaruh satu sama lain.

Meditasi, katanya, yang bikin dia bisa beralih dari insting buat bereaksi.

"Kamu sejajarkan pikiran bawah sadar dan intelektual… sambil tetap rasakan emosi, tapi bisa lihat dari atas dan tanya: Bagaimana realita bekerja?"

Pandangan Dalio ini mirip banget sama ide-ide Buddha inti, bukan seperti latihan Wall Street biasa. Dalam banyak pemikiran Buddha, dunia adalah jaringan sebab dan kondisi: pratītyasamutpāda, atau asal-usul yang saling tergantung. Semuanya muncul dari hal lain, dan melekat pada keinginan kita hanya bikin susah, bukan peristiwanya sendiri. Dalio ga pake bahasa Buddha, tapi dia jelasin proses yang hampir sama: jangan paksakan preferensimu, jangan anggap insiden terisolasi, dan jangan terjebak dalam reaksi emosional langsung.

MEMBACA  Cina Memperketat Regulasi pada Perusahaan Keuangan Konsumen

Investor lain yang meditasi juga

Dalio bukan satu-satunya investor yang anggap meditasi sebagai bagian dari pekerjaan. Ivan Feinseth, analis riset lain yang sudah lama, udah latihan Meditasi Transendental sejak 1978, waktu Maharishi Mahesh Yogi—pemimpin gerakannya—datang ke SMA-nya di New Jersey.

Rutin yang Feinseth jelasin sederhana: kamu duduk, bernapas, dan ulang mantra sampe pikiranmu berhenti mengganggu dan malah mengalir secara alami, sampai kamu bisa amati mereka. Efek yang dia jelasin hampir sama dengan Dalio.

"Itu bikin kamu tenang dan rileks," Feinseth bilang ke Fortune. "Saya dapet jawaban atas pertanyaan… sering kali saya mikirin sesuatu dan, setelah saya meditasi, saya nemu solusinya."

Kadang hal sepele, seperti sadar tetangganya bisa perbaiki pintu garasi dengan motor samping yang dia inget liat beberapa tahun lalu ("Kita punya memori yang sangat akurat"). Kadang, itu struktur laporan riset besar atau cara tepat masuk ke panggilan pasar yang rumit.

"Begitu kamu mulai rileks, semuanya jadi lebih jelas," katanya. "Terkadang cara terbaik untuk memikirkan sesuatu adalah dengan tidak memikirkannya."

Beberapa profesi yang campur aduk emosi dan logika kayak investasi, kata Feinseth.

"Orang bertindak secara emosional dan kemudian pakai logika buat membenarkan reaksi emosional," katanya. Meditasi ga hilangkan dinamika itu, tapi bisa bantu kamu untuk ga ikut-ikut, terutama selama penjualan yang jelas ga sesuai dengan fundamental.

Riset tentang mindfulness tunjukkin efek beragam tapi berarti pada pengambilan keputusan investor. Sebuah tesis 2020 tentang mindfulness dan perdagangan nemuin ga ada pengurangan kepercayaan diri berlebihan dan bahkan anchoring yang lebih tinggi di antara trader yang lebih sadar. Tapi, sebuah ringkasan riset dari firma investasi Addepar berargumen bahwa mindfulness bisa hentikan reaksi bias yang didorong stres dengan menggeser kognisi dari amigdala ke korteks prefrontal, bikin jeda sebelum bertindak.

MEMBACA  Ford memperingatkan tentang penurunan nilai sebesar $1.9 miliar akibat pembatalan SUV listrik

Dalam prakteknya, mindfulness artinya memperhatikan respons takut selama jual massal tanpa langsung jual, mengenali kapan narasi familiar membentuk tesis investasi, atau mundur dari kepercayaan diri berlebihan yang baru aja terjadi. Meditasi ga hilangkan bias, tapi kasih struktur untuk identifikasi dan ganggu mereka, kata para penulis.

Dalio, kelihatannya, akan setuju.

"Apapun kesuksesan dalam hidup yang saya punya," kata Dalio, "lebih karena saya tau cara menghadapi hal yang saya ga tau, daripada hal lainnya."