Rakuten Jepang Pertimbangkan IPO Kartu Kredit di Pasar AS

Oleh Miho Uranaka dan Sam Nussey

TOKYO (Reuters) – Perusahaan besar Jepang, Rakuten, sedang mempertimbangkan untuk menjual saham perdana (IPO) bisnis kartu kreditnya di Amerika Serikat, menurut dua sumber yang tahu tentang masalah ini.

Sumber bilang, Rakuten mulai memikirkan kemungkinan IPO di AS untuk salah satu bisnis kartu kredit terbesar di Jepang bulan lalu. Pertimbangan ini masih tahap awal, dan ada opsi lain seperti menjual sebagian saham ke pembeli strategis, kata salah satu sumber.

Pemicu satu untuk memikirkan IPO di AS untuk Rakuten Card adalah rencana saingannya, SoftBank, untuk melantai PayPay di AS, kata sumber itu. Sumber tidak mau disebutkan namanya karena informasinya belum publik.

Pertimbangan perusahaan tentang IPO di AS belum pernah dilaporkan sebelumnya.

Rakuten tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar. Saham perusahaan naik setelah laporan Reuters dan tutup naik 4,7%, sementara indeks Topix hanya naik 1,6%.

Mizuho Financial Group membeli 15% saham di Rakuten Card tahun lalu seharga 165 miliar yen ($1.1 miliar), yang memberi nilai bisnis itu lebih dari 1 triliun yen, atau $7 miliar. Keduanya lalu meluncurkan kartu kredit bersama.

Untuk PayPay, investor institusi melihat nilai dasar sebesar 2 triliun yen, tetapi mereka memperkirakan nilainya bisa lewati 3 triliun yen dalam IPO yang mungkin terjadi paling cepat Desember, lapor Reuters minggu ini.

KARTU PENTING BANGET BUAT BISNIS RAKUTEN

Rakuten, yang dipimpin pendiri dan CEO Hiroshi Mikitani, mengubah sektor finansial Jepang dengan menyederhanakan proses aplikasi kartu kredit dan membuatnya tersedia untuk lebih banyak konsumen.

Kartu kredit adalah bagian penting dari jaringan bisnis Rakuten yang mencakup belanja online, perbankan, travel, dan layanan lain. Pelanggan bisa dapat poin reward dengan membayar pakai kartu itu.

MEMBACA  Applied Digital Corporation (APLD): Teori Pasar Bullish

Rakuten melantai Rakuten Bank di Tokyo dua tahun lalu, saat grup ini mengalami kerugian besar karena meluncurkan jaringan mobile.

Rakuten juga umumkan rencana untuk melantai Rakuten Securities, tetapi Mizuho menyuntikkan dana dengan mengambil saham di bisnis pialang dan kartu.

Rakuten Card sudah terbitkan lebih dari 30 juta kartu kredit di Jepang. Laba operasional (non-GAAP) bisnis ini tumbuh 20% menjadi 62 miliar yen tahun lalu, tetapi turun 4,5% pada kuartal April-Juni tahun ini dibanding periode sama tahun kemaren karena biaya lebih tinggi.

Rakuten Card bertujuan untuk kembangkan laba menjadi 100 miliar yen dalam jangka menengah dan sedang berusaha memperluas bisnisnya dengan pelanggan perusahaan, kata CEO-nya Koichi Nakamura pada bulan Maret.