Seorang petani terkenal dari California ditangkap pada hari Selasa karena dicurigai membunuh. Dia diduga menembak mati mantan istrinya di sebuah komunitas terpencil di pegunungan Arizona, menurut Kantor Sheriff Navajo County.
Michael Abatti, 63 tahun, ditangkap di El Centro dan ditahan dengan tuduhan pembunuhan tingkat satu. Dia sekarang menunggu untuk diekstradisi ke Arizona.
Polisi percaya dia menyetir ke Arizona pada tanggal 20 November dan menembak mati Kerri Ann Abatti, 59 tahun, sebelum pulang ke California. Kerri ditemukan meninggal di rumah liburan keluarganya yang dikelilingi pohon di Pinetop, Arizona. Dia pindah ke sana setelah berpisah dari suaminya.
Pengacara Michael Abatti mengatakan dalam pernyataan hari Rabu bahwa kliennya “selalu dedikasi kepada keluarganya, pekerjaannya, dan masyarakatnya” dan akan menyatakan tidak bersalah.
Pengacaranya juga menyatakan “sangat khawatir” dengan kondisi kesehatannya, karena dia punya banyak masalah medis yang membutuhkan perawatan terus menerus dan akses ke dokter spesialis.
Sebagai bagian dari penyelidikan kematian istrinya, pihak berwajib menggeledah rumahnya di ujung selatan California pada tanggal 2 Desember.
El Centro adalah kota dengan 44.000 penduduk, hanya beberapa menit dari perbatasan Meksiko di Lembah Imperial yang subur. Daerah ini adalah pengguna air Sungai Colorado terbesar dan terkenal dengan sayuran hijau, melon, dan tanaman pakan ternak.
Michael Abatti berasal dari keluarga petani turun-temurun di daerah perbatasan Arizona. Kakeknya, seorang imigran Italia, adalah salah satu pendiri pertama daerah itu. Ayahnya, Ben, membantu mendirikan Asosiasi Petani Sayur Lembah Imperial. Nama Abatti terkenal di seluruh wilayah dan terkait dengan usaha pertanian, dana beasiswa, dan kepemimpinan di dewan dan kelompok lokal.
Michael Abatti pernah menanam bawang, brokoli, blewah, dan tanaman lain di Lembah Imperial. Dia juga pernah menjadi anggota dewan *Imperial Irrigation District* yang berpengaruh dari tahun 2006 sampai 2010.
Michael dan Kerri Abatti menikah pada tahun 1992 dan punya tiga anak.
Kerri Abatti adalah keturunan dari salah satu keluarga *Latter-day Saints* pertama yang menetap di Pinetop pada tahun 1880-an. Komunitas ini, yang terletak 190 mil (305 kilometer) di timur laut Phoenix di Pegunungan Putih, pernah sebentar disebut Penrodville seperti nama leluhur Kerri, sebelum berganti nama jadi Pinetop.
Pasangan ini berpisah pada tahun 2023 dan Kerri Abatti mengajukan cerai. Proses perceraiannya masih berlangsung di California saat dia meninggal.
Mereka sedang berselisih tentang keuangan. Kerri memberi tahu pengadilan bahwa mereka hidup dengan gaya hidup kelas atas selama lebih dari tiga puluh tahun pernikahan. Mereka punya rumah besar di California, rumah liburan di Pinetop, dan tanah peternakan di Wyoming. Mereka sering liburan ke Swiss, Italia, dan Hawaii sementara anak-anak mereka bersekolah di sekolah swasta.
Setelah berpisah, Kerri diberikan tunjangan sementara $5.000 per bulan. Namun tahun lalu dia minta dinaikkan jadi $30.000. Dia bilang tidak bisa mempertahankan standar hidupnya karena dia berhenti kerja sebagai pembukuan dan manajer kantor untuk pertanian keluarganya pada tahun 1999 untuk mengurus tiga anak mereka di rumah. Kerri, yang sebelumnya punya lisensi properti di Arizona, juga minta tambahan $100.000 untuk biaya pengacara, menurut dokumen pengadilan.
“Saya hampir tidak bisa memenuhi kebutuhan setiap bulan, mengerjakan semua pekerjaan fisik di properti besar kami di Arizona, dan terus merawatnya,” tulisnya dalam dokumen pengadilan awal tahun ini. Dia menambahkan bahwa dia tinggal dekat orang tuanya yang sudah tua. Kerri juga bilang perlu membeli mobil baru karena mobilnya tahun 2011 sudah menempuh lebih dari 280.000 mil (450.600 kilometer) dan sangat butuh perbaikan.
Michael Abatti mengatakan dalam dokumen hukum bahwa dia tidak mampu menaikkan tunjangan setelah dua tahun pertanian yang buruk mengurangi pendapatan bulanannya. Dia menyalahkan pergeseran pembelian tanaman di Eropa untuk mendukung petani Ukraina yang terdampak perang, serta biaya pengiriman yang naik dan musim dingin yang dingin dan basah tidak biasa.
Dia mengatakan pada pertengahan 2024, biaya menanam satu *hektar* gandum adalah $1.000, tetapi hasilnya hanya bisa dijual $700. Dia menerima sekitar $22.000 per bulan untuk menjalankan pertaniannya karena usahanya kesulitan membayar semua krediturnya.
“Pendapatan yang tersedia saat ini tidak mendukung kenaikan jumlah yang sudah disepakati, apalagi naik jadi $30.000 per bulan,” tulis Lee Hejmanowski, pengacara hukum keluarga Michael Abatti, dalam dokumen pengadilan.
Beberapa hari kemudian, Michael Abatti setuju untuk menaikkan tunjangan sementara menjadi $6.400 per bulan, menurut berkas pengadilan.
Dia belajar di program manajemen bisnis pertanian di *Colorado State University* di Fort Collins sebelum kembali ke California, menurut sebuah buku tahun 2023 tentang masalah air yang ditulis teman kuliahnya, Craig Morgan, berjudul “The Morality of Deceit.”
Pada tahun 2009, Michael Abatti hampir meninggal karena infeksi bakteri pemakan daging. Dia dirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam koma buatan untuk pengobatan, tulis Morgan dalam bukunya.