Prinsip Tak Boleh Jadi Korban Realpolitik Starmer

Buka White House Watch newsletter gratis

Panduan kamu buat tau apa arti masa jabatan kedua Trump buat Washington, bisnis, dan dunia.

Penulis ini editor kontributor FT.

Selamat tinggal liberalisme internasional yang lembut. Selamat datang kejaran keras buat kepentingan nasional. Norma dan nilai demokrasi Barat emang bagus. Tapi keamanan negara di dunia berbahaya butuh kekuatan militer dan kerja sama tanpa malu sama rezim yang nggak baik. Ini zaman baru realpolitik.

Pemerintahan Keir Starmer nggak bilang persis kayak gitu di Strategi Keamanan Nasional 2025. Tapi peringatan mereka bahwa Inggris harus keluar dari "zona nyaman" buat pertahanan diri artinya multilateralisme "ayo-bikin-dunia-lebih-baik" dari era pasca Perang Dingin udah nggak dipake lagi. Ternyata, negara-negara lain nggak mau jadi kayak Barat. Pendekatan Inggris harus transaksional dan "nggak minta maaf" dalam mengejar kepentingan nasional.

Biar nggak ada keraguan, Starmer ikut pemimpin NATO lain janji naikin anggaran pertahanan dan ketahanan nasional. Rencananya naik dari 3,8% pendapatan nasional (2,3% buat militer, sisanya buat jaringan digital, energi, rantai pasokan bahan baku, dll.) jadi 4,1% di 2027 dan 5% di 2035. Angkanya gede banget.

Sebagian dulu, Starmer pesan 12 jet tempur F35 AS yang bisa bawa senjata nuklir taktis. Ini bakal nambah kekuatan deterren Trident. RAF dulu bawa bom kayak gitu waktu Perang Dingin, tapi Inggris berhenti dari misi nuklir NATO pas era optimis damai taun 1990-an.

Pemerintah bilang mereka nggak tinggalin aturan dan norma multilateral. Nilai demokrasi bersama masih inti aliansi NATO. Tapi prioritasnya sekarang memperkuat kemampuan "kedaulatan". Kita nggak bisa lagi ngandelin aturan internasional buat kerja tentara.

Bisa dibilang ini cuma pengakuan telat soal dunia baru yang kacau. Perang Putin di Ukraina bikin ilusi hilang. Pembangunan militer China di Pasifik Barat dan dukungan teknologi tinggi buat agresi Moscow tunjukin kekuatan yang mau jungkirbalik tatanan lama.

MEMBACA  Akhirnya Kupegang Lipat yang Tak Terasa Seperti Dua Ponsel Ditumpuk: Galaxy Z Fold 7

Timur Tengah cerita mirip soal benturan negara. Setelah kekejaman Hamas di Israel selatan tanggal 7 Oktober 2023, pemerintah Netanyahu lepas semua batasan. Seruan internasional buat berhenti bunuh warga Palestina di Gaza diabaikan. Serangan ke situs nuklir dan rudal Iran cuekin upaya diplomasi AS dan Eropa buat bikin Iran mundur dari ambang nuklir. Netanyahu bilang, aturan di Timur Tengah sekarang ditulis sama kekuatan militer Israel.

Strategi baru Starmer cukup bagus buat ngingetin yang mikir Inggris bisa lolos dari dampak konflik ini. Catatannya, China udah lakuin spionase sistematis dan ganggu demokrasi, dan coba ngerus keamanan ekonomi Inggris. Rusia ancam jaringan kabel bawah laut yang nyambung energi dan komunikasi ke luar negeri. Iran dan Korea Utara termasuk musuh yang perang cyber ke pemerintah dan bisnis kita.

Soal Putin, ambisinya nggak berhenti di Ukraina. Pemerintah ingetin Inggris harus siap buat kemungkinan serangan langsung ke negaranya—skenario "perang" yang terakhir dibayangin waktu Partai Komunis Soviet masih kuasain Moskow.

Sejauh ini meyakinkan. Tapi peringatan bakal lebih kuat kalo pemerintah berani bilang pendapat asli mereka soal Donald Trump. Pemimpin Eropa di KTT NATO puji pendekatan baru Trump "serang-dan-bicara" ke Iran. Tapi di kenyataan, nasionalisme "America First" Trump bisa jadi ancaman serius buat pertahanan kolektif Barat. Apa gunanya sistem berdasar aturan kalo pemerintah AS seenaknya tantang kedaulatan tetangga kayak Kanada, Greenland, dan Panama?

AS, kayak yang diomongin diam-diam pembuat kebijakan Eropa, udah jadi partner yang nggak bisa diandalin. Tapi butuh waktu buat Eropa "kurangi risiko" hubungan ini. Ketergantungan sekarang sama kekuatan militer AS bikin semua orang nggak bisa ngomong jujur. Bom buat F35 RAF bakal milik Amerika juga.

MEMBACA  Semua obrolan Wall Street yang memengaruhi pasar dari hari Kamis

Secara karakter, realpolitik cocok buat Starmer. Dia emang pragmatis. Dia nggak pernah sepenuhnya setuju sama liberalisme internasional sayap progresif partainya. Dia nggak minta maaf ngomong sebagian anggaran militer baru dibiayai dari potongan bantuan luar negeri. Pesan politik PM ini buat pekerja kerah biru yang bakal seneng dapat kerja dari pembangunan industri militer.

Tapi, ada jarak antara omongan dan kenyataan. Janji anggaran masih bersyarat. Satu-satunya janji pasti cuma naikin anggaran militer inti jadi 2,6% di 2027. Selain itu, semua masih harus disetujuin sama Kementerian Keuangan yang terobsesi sama aturan fiskal. Kalo bahayanya segitu serius, kenapa nggak naikin pajak buat biaya pertahanan negara?

Tapi kekuatan keras bukan segalanya. Kekacauan global baru butuh demokrasi Barat bersaing sama otokrasi agresif buat dukungan negara nonblok. Rasa hormat internasional ke Inggris ada di komitmennya ke hukum, nilai demokrasi, dan bantuan ke negara kurang beruntung. Realpolitik emang penting, tapi harus ada ruang buat prinsip.