Prediksi Pemotongan Suku Bunga ECB oleh Pialang Mundur Usai Rapat Kebijakan

Oleh Kanchana Chakravarty dan Siddarth S

(Reuters) – Banyak perusahaan broker global perkirakan Bank Sentral Eropa (ECB) akan pertahankan suku bunga tetap untuk waktu yang lebih lama, sampe tahun 2026. Beberapa bahkan ramalkan langkah kebijakan selanjutnya justru naikin suku bunga. Ini terjadi setelah ECB biarkan suku bunga tidak berubah dan jaga pandangan optimis tentang pertumbuhan dan inflasi.

ECB tetapkan suku bunga utamanya tetap di 2% pada hari Kamis, sesuai dengan yang diharapkan.

“Kami terus berada di posisi yang baik,” kata Presiden ECB Christine Lagarde ke pada konferensi pers. Dia menambahkan bahwa inflasi sudah sesuai dengan keinginan bank dan ekonomi domestik masih solid.

Pernyataan ini buat UBS Global Wealth Management batalkan ramalan mereka untuk potongan suku bunga di bulan Desember. UBS bilang mereka sekarang perkirakan ECB akan pertahankan suku bunga untuk ‘periode yang lama’, ikut Goldman Sachs yang tidak perkirakan ada potongan suku bunga tahun ini.

Berdasarkan data LSEG, pedagang perhitungkan kemungkinan sebesar 84% bahwa bank sentral akan pertahankan suku bunga tetap sampe akhir tahun 2025.

TD Securities, bersama Deutsche Bank dan BNP Paribas, perkirakan ECB akan naikkan suku bunga pada tahun 2026 setelah pertahankannya tidak berubah sampe akhir tahun ini.

Lagarde bilang risiko untuk ekonomi sekarang “lebih seimbang” dibanding bulan Juni, tapi prospek inflasi masih sangat tidak pasti.

J.P. Morgan undur ramalan mereka untuk potongan 25 basis poin ke Desember dari Oktober. Sementara itu, Barclays, Morgan Stanley dan Wells Fargo ulangi ekspektasi mereka untuk potongan seperempat poin di Desember.

“Kami akui ada risiko jelas bahwa ECB sudah selesai dengan pemotongan, tapi juga ingin akui bahwa prospek inflasi masih implies bias pelonggaran,” kata strategis J.P. Morgan dalam sebuah catatan.

MEMBACA  Pemegang saham Toyota memilih kembali ketua meskipun ada kekhawatiran tata kelola oleh Reuters