Prediksi Josh Brown soal Amazon.com (AMZN) Akan ‘Breakout’ – Benarkah?

Kami baru aja publikasi artikel berjudul 10 AI Analyst Calls You Should Pay Attention To. Saham Amazon.com Inc (NASDAQ:AMZN) adalah salah satu yang dibahas para analis.

Josh Brown, CEO Ritholtz Wealth Management, bilang di program CNBC waktu Desember 2024 kalau Amazon adalah cerita "breakout" yang jelas. Dia waktu itu bilang Amazon bisa capai $250.

Katanya, "Amazon sekarang lagi breakout yang jelas. Saya selalu coba pahami cerita fundamentalnya, tapi titik masuk beli saham itu penting. Saya udah pegang Amazon lama, jadi pertanyaannya kapan saya mau tambah lagi. Memang idealnya kita bisa tau titik terendah, tapi karena itu ga mungkin, hal terbaik berikutnya adalah beli saat pasar udah memutuskan untuk naikin harga saham. Itulah konsep averaging up atau down saat terjadi breakout teknis. Saya pikir itu yang terjadi di sini. Saya rasa sahamnya bisa ke $250. Itu seperti saham $21 naik ke $25 — bukan kenaikan yang gede banget. Saham ini udah konsolidasi untuk waktu yang lama, dan saya akan pakai momentum breakout ini sebagai pemicu untuk beli lebih banyak."

Saat Josh Brown kasih prediksi itu, harga saham Amazon sekitar $212. Sekarang per 30 September, harganya ada di sekitar $222.

Josh Brown Prediksi Amazon.com (AMZN) Akan ‘Breakout’ — Apa Beneran?

Pershing Square Holdings menyampaikan soal Amazon.com, Inc. (NASDAQ:AMZN) di surat investor kuartal II 2025 mereka:

"Awal tahun ini, kami mulai ambil posisi di Amazon.com, Inc., perusahaan yang udah lama kami pelajari dan kagumi. Amazon menjalankan dua bisnis franchise yang sangat bagus dan mendefinisikan kategori: bisnis cloud Amazon Web Services (AWS) dan operasi e-commerce-nya. Baik AWS maupun ritel sama-sama didukung tren pertumbuhan jangka panjang, punya posisi dominan di pasarnya masing-masing, dan punya peluang besar untuk ekspansi margin. Selain itu, meski beroperasi di industri berbeda, kedua bisnis ini berbagi prinsip inti Amazon: fokus tanpa henti pada pelanggan, memanfaatkan skala untuk jadi penyedia berbiaya terendah, dan terus reinvestasi untuk meningkatkan nilai propos mereka."

MEMBACA  Penjagaan pemerintah Belanda mengatakan Belanda kemungkinan tidak akan mencapai target pemotongan emisi 2030