Saham komputasi kuantum masih sangat tidak stabil saat kita masuk ke laporan hasil keuangan kuartal ketiga. Biasanya, perusahaan-perusahaan ini masih belum untung karena mereka fokus untuk mengembangkan teknologinya. IonQ (IONQ) akan mengumumkan hasilnya setelah pasar tutup pada hari Rabu.
Sementara itu, D-Wave Quantum (QBTS) akan melaporkan pada 6 November. Rigetti Computing (RGTI) pada 10 November, dan Quantum Computing (QUBT) dijadwalkan pada 14 November.
Dalam hasil keuangan Q3, para investor akan memperhatikan pertumbuhan pendapatan untuk saham-saham komputasi kuantum. Dalam beberapa kasus, mereka juga mencari perusahaan yang kerugiannya lebih kecil.
IonQ Banyak Membeli Perusahaan Lain
Analis Wall Street memperkirakan IonQ akan rugi 44 sen per saham, lebih besar dari rugi tahun lalu yang 26 sen, karena perusahaan ini banyak membeli perusahaan lain. Pendapatan IonQ juga diperkirakan naik 5118% menjadi $27 juta.
Meskipun D-Wave sempat untung secara adjusted di kuartal Maret karena ada pendapatan satu kali, mereka diperkirakan rugi 6 sen di Q2, lebih baik dari rugi 10 sen tahun lalu. Pendapatan D-Wave diperkirakan tumbuh 62% jadi $3 juta.
Komputasi kuantum bekerja pada tingkat subatomik dan memakai teknologi eksotis, seperti chip superkonduktor yang sangat dingin. Teknologi ini bertujuan memecahkan masalah yang terlalu rumit untuk komputer biasa, contohnya mensimulasikan reaksi kimia. Aplikasi lain diharapkan ada di desain material.
***
***
D-Wave dikenal sebagai pengembang utama salah satu jenis teknologi kuantum. Perusahaan ini didirikan tahun 1999 oleh peneliti dari University of British Columbia di Kanada dan merintis proses yang disebut “quantum annealing”.
Selanjutnya, Rigetti diperkirakan rugi 5 sen di Q3, membaik dari rugi 18 sen tahun lalu. Tapi pendapatan perusahaan ini diperkirakan turun 9% ke $2.2 juta, kata analis.
Terakhir, Quantum Computing diperkirakan rugi 6 sen per saham, sama seperti tahun lalu, dengan pendapatan naik 16% menjadi $100 juta.
### Saham Komputasi Kuantum Tidak Stabil di 2025
Sementara itu, strategi dasar perdagangan opsi saat pengumuman hasil – dengan menggunakan *call options* – memungkinkan investor membeli saham pada harga yang sudah ditetapkan tanpa mengambil banyak risiko.
Saham komputasi kuantum memang tidak stabil karena ketidakpastian soal komersialisasi dan persaingan dari raksasa industri teknologi. Contohnya, Cisco Systems (CSCO) mulai masuk ke *quantum networking*, bersaing dengan IonQ dan lainnya.
Nvidia (NVDA) punya pendapat yang berbeda-beda. Kadang-kadang, saham komputasi kuantum juga terlihat ikut naik-turun seperti saham infrastruktur *artificial intelligence* yang spekulatif.
Sepanjang 2025, saham D-Wave sudah naik 285% per 31 Oktober. Saham IonQ naik 19%. Saham Rigetti naik sekitar 121%. Saham Quantum Computing malah turun 11%.
Strategi jangka panjang Nvidia baru-baru ini kembali bikin khawatir investor kuantum. Saham Nvidia sendiri sudah naik 46% di tahun 2025.
Setelah penurunan baru-baru ini, D-Wave, IonQ, dan Rigetti menemukan *support* kunci dan mulai pulih. Quantum Computing sedang berusaha stabil.
### Saham Kuantum Punya ATR yang Sangat Tinggi
Sementara itu, investor harus perhatian pada metrik *average true range* (ATR) dari saham-saham komputasi kuantum.
ATR, yang tersedia di IBD MarketSurge, mengukur karakteristik pergerakan harga suatu saham. Saham dengan ATR tinggi cenderung punya pergerakan harga besar yang bisa memicu aturan jual. Saham dengan ATR lebih rendah biasanya bergerak lebih bertahap.
IBD menyarankan untuk beli saham dengan ATR maksimal 8%.
***
***
Saat ini, IonQ punya rating ATR 9.67%, yang terendah di antara saham komputasi kuantum. Rating ATR Rigetti ada di 13.21%, sementara D-Wave 14.02%. Rating ATR Quantum Computing juga tinggi, yaitu 11.84%.
Ikuti Reinhardt Krause di X, dulu Twitter, @reinhardtk_tech untuk update soal *artificial intelligence*, *cybersecurity*, dan *cloud computing*.
ANDA MUNGKIN JUGA SUKA:
Mau Trading Opsi? Coba Strategi-strategi Ini
Pantau Daftar “Breaking Out Today” dari IBD Untuk Perusahaan yang Mencapai *Buy Points* Baru
IBD Digital: Buka Daftar Saham Premium, Alat, dan Analisis IBD Sekarang