Perusahaan Group14 Technologies mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka sudah dapat dana sebesar $463 juta dalam putaran pendanaan terbaru. Pendanaan ini dipimpin oleh perusahaan investasi asal Korea Selatan, SK. Perusahaan startup yang bahan bakunya berbasis silicon ini bertujuan untuk menaikan skala produksinya.
Startup itu juga bilang kalau mereka sudah beli sisa 75% saham di usaha patungan mereka dengan SK. Sekarang mereka punya kepemilikan penuh atas operasi manufaktur untuk bahan baterai silicon di Korea Selatan.
Perusahaan yang berbasis di Woodinville, Washington, Amerika Serikat ini membuat bahan komposit silicon-karbon yang disebut SCC55. Bahan ini bisa gantikan anoda grafit dalam baterai lithium-ion, supaya baterai bisa isi daya lebih cepat dan simpan energi lebih banyak.
Permintaan untuk kendaraan listrik dan teknologi canggih telah meningkatkan minat investor di sektor bahan baterai. Banyak perusahaan yang bersaing untuk dapat pendanaan.
Perusahaan modal ventura juga semakin menargetkan perusahaan bahan baterai alternatif. Perusahaan seperti ini punya potensi untuk turunkan harga dan ukuran paket baterai, mirip seperti teknologi yang dikembangkan Group14.
Perusahaan tidak ungkap nilai valuasi dalam pendanaan terbarunya. Tapi seorang sumber yang kenal masalah ini bilang ke Reuters bahwa nilainya lebih tinggi dari valuasi startup itu yang lebih dari $1 miliar pada putaran tahun 2022.
Pabrikan bahan baterai ini telah amankan $614 juta dalam putaran seri C yang diperpanjang pada 2022. Pendanaan seri D terbaru ini bawa total ekuitas yang dihimpun menjadi lebih dari $1 miliar, kata perusahaan.
Putaran baru, seri D, juga diikuti oleh investor yang sudah ada sebelumnya. Investor-investor itu adalah Porsche Investments, ATL, OMERS, Decarbonization Partners, Lightrock Climate Impact Fund, dan Microsoft Climate Innovation Fund.
Pabrik bahan aktif baterai (BAM) di Korea Selatan memproduksi SCC55 dari Group14 dalam skala untuk kendaraan listrik. Perusahaan sekarang sepenuhnya memiliki tiga pabrik BAM, dengan dua lainnya berada di Washington.
“Kami memperkuat rantai pasokan baterai regional dan melindungi pelanggan kami dari ketidakpastian perdagangan global,” kata CEO Rick Luebbe.
(Pelaporan oleh Pritam Biswas di Bengaluru; Penyuntingan oleh Leroy Leo)