Pinjaman pribadi adalah alat yang fleksibel dan nyaman. Mau untuk konsolidasi utang, bayar biaya darurat ke dokter gigi, atau ganti transmisi mobil yang rusak? Pinjaman pribadi bisa bayar untuk semua pengeluaran itu (dan lainnya).
Kecepatan dan fleksibilitasnya bikin pinjaman pribadi cukup menarik. Menurut TransUnion, hampir 25 juta orang punya pinjaman pribadi yang belum lunas di tahun 2025, dengan jumlah rata-rata pinjaman hampir $12,000 per peminjam.
Meskipun pinjaman pribadi bisa membantu, mereka juga memudahkan kamu untuk masuk ke dalam utang. Tanpa rencana yang jelas, kamu berisiko meminjam terlalu banyak dan membuat anggaran kamu terlalu tipis. Pelajari tentang masalah dengan pinjam terlalu banyak, langkah yang bisa diambil untuk menghindarinya, dan tanda bahaya yang artinya kamu perlu memikirkan kembali cara mengelola utang.
—
Meminjam terlalu banyak artinya kamu mengambil utang lebih besar dari yang bisa kamu bayar dengan nyaman. Jumlah pastinya beda-beda tergantung situasi kamu, tapi bisa sangat mudah untuk meregangkan anggaran kamu.
Kalau kamu mengambil terlalu banyak utang, kamu bisa menghadapi masalah berikut:
- Susah bayar kebutuhan pokok: Kalau sebagian besar pendapatan kamu habis untuk bayar utang, akan lebih sulit bayar hal-hal penting seperti sewa atau tagihan listrik.
- Bisa bayar ribuan dolar untuk bunga: Pinjaman pribadi bisa punya suku bunga tinggi. Rata-rata APR di tahun 2025 sekitar 21%, tapi bunganya bisa sampai 35% atau lebih. Dengan bunga setinggi ini, kamu bisa bayar ribuan dolar lebih banyak dari yang awalnya kamu pinjam sebagai bunga.
- Skor kredit bisa turun: Kalau kamu meminjam terlalu banyak, kamu mungkin tidak bisa melunasi utang lain, seperti kartu kredit, dan saldo kamu bisa lebih tinggi. Saat penggunaan kredit kamu meningkat, skor kredit kamu akan menurun.
- Kamu bisa menjadi telat bayar: Kalau kamu tertinggal pembayaran pinjaman, kamu mungkin harus bayar denda keterlambatan. Selain itu, pemberi pinjaman akan melaporkan pembayaran yang terlewat ke biro kredit, yang bisa merusak kredit kamu. Kamu juga bisa berakhir di penagihan utang jika kamu gagal bayar pinjaman pribadi.
- Stres bisa meningkat: Selain akibat finansial dan kredit, punya utang lebih dari yang mampu dibayar juga bisa berat secara mental dan emosional. Ini bisa menyebabkan stres meningkat dan susah tidur saat kamu berusaha mengelola pinjaman kamu.
—
Sekarang setelah kamu tahu risiko pinjam terlalu banyak dengan pinjaman piriwadi, kamu bisa ambil langkah untuk menghindari tekanan. Begini cara mengajukan pinjaman pribadi tanpa mengambil lebih dari yang bisa kamu kelola.
- Pertimbangkan Kebutuhan vs. Keinginan: Pinjaman pribadi memudahkan dapat uang tunai sekaligus. Tapi, kenyamanan itu juga bisa bikin mereka berisiko; kamu bisa cepat-cepat mengajukan pinjaman yang tidak terlalu kamu butuhkan. Sebelum ajukan aplikasi, pikirkan untuk apa sebenarnya kamu butuh pinjaman dan apakah itu benar-benar perlu. Kalau butuh pinjaman untuk biaya medis atau perbaiki mobil, pinjaman pribadi bisa jadi pilihan bijak. Tapi kalau pertimbangkan pinjaman untuk hal mewah seperti tiket konser atau liburan, kamu mungkin perlu pikir ulang.
- Jadikan Pinjaman sebagai Pilihan Terakhir: Mengajukan pinjaman seharusnya bukan pilihan pertama. Pertimbangkan utang hanya saat kamu sudah habiskan semua pilihan lain. Pikirkan cara lain untuk menutup biaya, seperti:
- Jual barang tidak terpakai untuk dapat uang.
- Pakai sebagian dana darurat kamu.
- Manfaatkan penawaran APR promosi di kartu kredit.
- Minta uang muka dari tempat kerja.
Menggunakan sebagian sumber daya kamu—seperti tabungan atau uang dari kerja sampingan—dan meminjam sisanya bisa mengurangi jumlah yang akhirnya akan kamu bayar bunganya.
- Hitung Rasio Hutang terhadap Pendapatan (DTI): Pemberi pinjaman melihat rasio utang-pendapatan (DTI) kamu untuk tentukan apakah kamu mampu bayar cicilan, tapi itu juga tolak ukur bagus yang bisa kamu gunakan sendiri. DTI mengukur berapa banyak pendapatan bulanan kamu yang digunakan untuk pembayaran utang. Idealnya, kamu ingin DTI kamu 35% atau kurang. Rasio ini artinya kamu kemungkinan punya uang sisa setelah bayar tagihan dan utang untuk hal lain. Meski kamu bisa dapat pinjaman pribadi dengan DTI lebih tinggi, jika pinjaman baru itu naikkan DTI kamu ke 50% atau lebih, pikir dua kali sebelum ambil utang lagi. DTI tinggi bisa bikin kamu dalam posisi berbahaya, dan utang kamu bisa dengan mudah jadi tak terkendali.
- Bandingkan Penawaran Pinjaman: Suku bunga dan syarat pinjaman sangat bervariasi tergantung pemberi pinjaman. Membandingkan beberapa penawaran bisa bantu kamu temukan suku bunga lebih rendah, yang buat pinjaman lebih terjangkau. Saat bandingkan pilihan pinjaman pribadi, pinjam jumlah minimal yang kamu butuhkan, dan bandingkan syarat pembayaran yang sama. Lihat APR dan biaya yang ditawarkan pemberi pinjaman untuk lebih paham total biaya meminjam uang.
Jika kamu mengambil pinjaman, sangat penting untuk disiplin dan tepat bayar cicilan. Untuk hindari keadaan finansial yang sulit, buat anggaran dan lacak pengeluaran kamu, periksa secara teratur dan identifikasi pengeluaran yang bisa dikurangi atau dihilangkan. Selain itu, pertimbangkan cara untuk tingkatkan arus kas, seperti memulai pekerjaan sampingan atau jual buku atau elektronik bekas, untuk tambahan bayar utang. Pembayaran ekstra bisa kurangi jumlah bunga yang kamu bayar dan bikin kamu bebas utang lebih cepat.
—
Meminjam terlalu banyak bisa datang diam-diam. Satu menit kamu baik-baik saja mengelola utang, lalu tiba-tiba kamu mulai kesulitan. Kadang, kamu tidak sadar sudah kelebihan beban sampai kamu sudah jauh dalam utang.
Berikut beberapa tanda peringatan yang harus diwaspadai:
- Hanya mampu bayar minimum: Anggaran kamu harus punya ruang bernapas, beri kamu bantalan keuangan. Tapi kalau kamu pinjam terlalu banyak, kamu mungkin tidak punya uang ekstra, jadi kamu cuma mampu bayar pembayaran minimum pada pinjaman dan kartu kredit kamu.
- Sudah konsolidasi beberapa kali: Konsolidasi utang bisa jadi alat hebat untuk kurangi bunga dan sederhanakan pembayaran. Tapi itu juga bisa perburuk masalah, karena kamu mungkin membebaskan kartu kredit kamu untuk belanja lagi. Kalau kamu sudah konsolidasi utang beberapa kali tanpa kemajuan nyata, itu mungkin artinya kebiasaan belanja kamu belum berubah.
- Kredit kamu menurun: Kalau kamu punya beberapa pinjaman atau kartu kredit yang belum lunas, kamu mungkin perhatikan skor kredit kamu turun (meski kamu tidak pernah telat bayar). Saat anggaran kamu sudah maksimal, kamu menggunakan persentase lebih tinggi dari kredit tersedia, yang menyebabkan skor kamu turun.
- Hanya bisa dapat suku bunga tinggi: Saat cari pinjaman, kamu mungkin temukan bahwa kamu cuma bisa dapat pinjaman dengan APR 20% atau lebih. Jika suku bunga yang ditawarkan ke kamu dalam kisaran 20% sampai 35%, artinya pemberi pinjaman menganggap kamu peminjam berisiko tinggi. Mereka kasih bunga lebih tinggi untuk mengimbangi tingkat risiko, dan akibatnya, utang kamu jadi lebih mahal dan lebih sulit dikelola.
—
Jika kamu sudah pinjam terlalu banyak dengan pinjaman pribadi, kamu bisa atasi utang kamu dengan strategi pelunasan seperti metode debt avalanche. Tapi, jika kamu merasa kewalahan dan tidak tahu harus mulai dari mana, pertimbangkan untuk temui konselor kredit nirlaba. Mereka akan diskusikan keuangan dan pilihan dengan kamu, bantu kamu identifikasi rencana untuk maju. Kamu bisa temukan konselor melalui National Foundation for Credit Counseling.
Artikel ini disunting oleh Alicia Hahn.