Perusahaan Galp Portugal mengatakan lapangan minyak di Namibia bisa mengandung 10 miliar barel minyak.

Perusahaan minyak Portugal, Galp Energia, mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan tahap pertama eksplorasi di lapangan Mopane di lepas pantai Namibia dan memperkirakan bahwa terdapat setidaknya 10 miliar barel minyak. Galp menyatakan bahwa mereka melakukan operasi pengujian di sumur Mopane-1X pada bulan Januari dan sumur Mopane-2X pada bulan Maret. Di kedua sumur tersebut, yang terletak 8 kilometer dari satu sama lain, mereka menemukan “kolom minyak ringan yang signifikan di pasir reservoir berkualitas tinggi.” Lapangan Mopane terletak di Cekungan Orange, di sepanjang pantai negara Afrika selatan tersebut, di mana Shell dan TotalEnergies dari Prancis telah menemukan beberapa penemuan minyak dan gas. Galp menyatakan bahwa aliran yang dicapai selama pengujian mencapai batas maksimum yang diizinkan sebesar 14 ribu barel per hari, yang berpotensi membuat Mopane menjadi penemuan komersial yang penting. “Hanya di kompleks Mopane, dan sebelum pengeboran sumur eksplorasi dan penilaian tambahan, perkiraan cadangan minyak setara adalah 10 miliar barel atau lebih,” ujar Galp. Galp memegang 80% saham di Izin Eksplorasi Minyak 83 (PEL 83), yang mencakup area seluas hampir 10.000 kilometer persegi di Cekungan Orange. Namibia bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi Galp, yang saat ini memiliki investasi kuat di lepas pantai Brasil dan juga hadir dalam proyek gas alam di Cekungan Rovuma Mozambik. Galp sebelumnya telah mengindikasikan bahwa mereka bisa meluncurkan proses untuk menarik investor lain ke dalam proyek-proyeknya di Namibia, karena mereka bisa mencapai skala besar. Kelompok produsen minyak OPEC+, setelah kehilangan Angola dan pemain lain dalam beberapa tahun terakhir, sedang mempertimbangkan Namibia untuk kemungkinan keanggotaan karena mereka merencanakan agar produksi minyak benua Afrika mencapai yang keempat terbesar di dunia pada dekade mendatang, kata seorang pejabat industri Afrika kepada Reuters.

MEMBACA  Pembunuh massal yang 'memburu' orang kulit hitam mengatakan polisi mendorongnya