Sebuah ‘mini retirement’ adalah istirahat panjang yang direncanakan dari kerja full-time, dilakukan sebelum usia pensiun tradisional. Tidak seperti liburan atau cuti panjang dari kantor, mini retirement ini dibiayai sendiri dan biasanya berlangsung beberapa bulan sampai beberapa tahun. Orang-orang sering mempertimbangkan ini saat pergantian karir, merasa burnout, atau untuk mencoba strategi pensiun mereka di masa depan. Tapi, ambil waktu istirahat di tengah karir punya resiko keuangan dan hal-hal lain yang harus diurus.
Seorang penasihat keuangan bisa bantu kamu menilai apakah mini retirement cocok dengan rencana keuangan jangka panjang kamu dan kasih panduan cara melakukannya tanpa ganggu tujuan masa depan.
Mini retirement itu lebih dari sekedar liburan panjang. Ini adalah istirahat dari kerja dengan sengaja, biasanya dengan tujuan untuk menyegarkan diri atau memikirkan ulang arah hidup. Berbeda dengan sabbatical yang biasanya diberikan kantor dan kamu diharapkan kembali, mini retirement biasanya tidak dibayar dan mungkin melibatkan berhenti kerja sama sekali.
Ada tiga waktu umum orang melakukan mini retirement:
Awal karir. Seringnya sebelum punya tanggungan keuangan atau keluarga yang besar, jadi bisa untuk jalan-jalan atau belajar skill baru.
Pertengahan karir. Sebagai titik reset untuk orang yang mengevaluasi ulang pekerjaan, industri, atau prioritas hidup jangka panjang mereka.
Sebelum pensiun. Seperti uji coba untuk menilai kesiapan pensiun sepenuhnya, atau mengejar mimpi sebelum usia atau kesehatan menjadi penghalang.
Mini retirement sering juga termasuk perubahan hidup seperti pindah ke rumah lebih kecil, pindah sementara, atau berhenti sementara kontribusi pensiun. Ini butuh perencanaan keuangan untuk biaya hidup, asuransi, dan pajak selama masa istirahat.
Mini retirement adalah istirahat sengaja dari kerja, direncanakan dari awal untuk mengurangi rasa burnout, tingkatkan motivasi, dan uji coba gaya hidup serta budget pensiun kamu di masa depan.
SmartAsset dan Yahoo Finance LLC mungkin dapat komisi atau pendapatan dari tautan di konten bawah ini.
Mini retirement berbeda dengan pengangguran karena ini adalah pilihan yang dibuat dengan sengaja dan persiapan. Mini retirement yang direncanakan dengan baik bisa bantu kurangi burnout, tingkatkan motivasi, dan kasih kamu kesempatan untuk uji coba budget pensiun dan gaya hidup sebelum benar-benar pensiun. Ini bisa kasih manfaat untuk perasaan dan gaya hidup, seperti:
Waktu untuk jalan-jalan atau proyek passion. Banyak orang pakai mini retirement untuk jelajah dunia, jadi relawan, nulis buku, atau belajar skill baru.
Kejelasan tentang tujuan karir. Waktu jeda bisa bikin pikiran jernih. Orang sering kembali kerja dengan semangat baru atau pindah ke karir yang lebih memuaskan.
Kesehatan dan kebahagiaan yang lebih baik. Istirahat dari stres kerja bisa bikin tidur lebih nyenyak, hubungan dengan orang lain membaik, dan resiko burnout berkurang.
Hubungan keluarga yang lebih dekat. Entah itu waktu dengan anak atau orang tua yang sudah tua, mini retirement kasih ruang untuk waktu berkualitas bersama.
Perspektif tentang kesiapan pensiun. Terutama untuk yang mau pensiun, ini bisa jadi latihan yang berguna sebelum yang sebenarnya.
Cerita Berlanjut
Walaupun terdengar menarik, ada juga kerugian yang harus dipertimbangkan baik-baik:
Penghasilan yang hilang. Kerugian paling langsung adalah kehilangan pendapatan, yang bisa menunda tujuan keuangan atau mengurangi tabungan pensiun secara keseluruhan.
Pertumbuhan compound yang berkurang. Berhenti kontribusi ke 401(k) atau investasi lain bahkan hanya satu atau dua tahun bisa punya efek jangka panjang.
Kemunduran karir yang mungkin. Tergantung bidang kamu, waktu istirahat bisa tunda promosi, bikin pertanyaan dari calon bos, atau berarti kamu harus belajar skill lagi.
Masalah pajak dan asuransi. Kamu tetap harus bayar pajak untuk penarikan investasi yang kamu pakai. Kamu juga mungkin perlu cari asuransi kesehatan sendiri, yang bisa mahal.
Keuntungan dari kantor yang terlewat. Ambil waktu istirahat bisa pengaruhi jadwal vesting, stock options, atau insentif lain dari tempat kerja.
CONTOH: Insinyur software berusia 29 tahun
Seorang insinyur software berusia 29 tahun tanpa tanggungan memutuskan untuk ambil cuti satu tahun untuk jalan-jalan di Asia Tenggara dan kerjakan aplikasi pribadi. Dia punya tabungan $50,000, yang rencananya akan dipakai untuk biaya hidup di luar negeri sambil menjaga pengeluaran tetap yang rendah.
Tapi, ada beberapa hal yang harus dia pertimbangkan:
Apakah akan berhenti bayar cicilan pinjaman kuliah, atau ganti ke rencana bayar berdasarkan penghasilan.
Jika dia mungkin mau pilih rekening tabungan dengan bunga tinggi untuk dana darurat.
Apakah dia akan tetap pegang apartemennya, dan juga bagaimana cara membuat budget dan persiapan untuk biaya kembali seperti sewa, pindah, atau cari kerja setelah pulang.
CONTOH: Pasangan menikah awal 40-an
Sebuah pasangan menikah di awal usia 40-an memutuskan untuk ambil mini retirement dua tahun untuk jalan-jalan dengan anak-anak usia sekolah mereka dan jelajahi homeschooling. Di sini, budget mereka akan tergantung di mana mereka rencanakan jalan-jalan. Contohnya, habiskan beberapa bulan di negara Amerika Selatan seperti Kosta Rika atau Panama akan lebih murah daripada destinasi Eropa seperti Swiss.
Ini beberapa pertimbangan yang perlu mereka buat:
Rencanakan asuransi kesehatan untuk semua anggota keluarga.
Buat budget travel yang termasuk tempat tinggal, transportasi, dan biaya sekolah.
Pertimbangkan sumber penghasilan remote atau kerja paruh waktu untuk bantu offset biaya.
CONTOH: Eksekutif berusia 60 tahun
Seorang eksekutif berusia 60 tahun berhenti kerja selama enam bulan untuk habiskan waktu dengan keluarga dan uji coba bagaimana rasanya pensiun sepenuhnya. Di sini, mereka mungkin akan coba hidup dari penghasilan pensiun mereka untuk dapat gambaran apakah itu cukup untuk kebutuhan mereka saat benar-benar pensiun nanti.
Tapi ada hal lain yang perlu mereka ingat, seperti:
Memantau kebiasaan belanja dan kepuasan gaya hidup mereka.
Gunakan pengalaman ini untuk menyempurnakan waktu pengambilan Social Security, alokasi investasi, dan dokumen perencanaan warisan.
Untuk membuat mini retirement berhasil, persiapan keuangan adalah kunci. Sangat membantu untuk punya budget detail yang memperhitungkan pengeluaran tetap, seperti sewa, asuransi, dan listrik, serta pengeluaran variabel, seperti travel, makan di luar, dan kegiatan santai. Ini bantu kamu hitung tepatnya berapa banyak yang kamu butuhkan tiap bulan dan hindari kekurangan uang saat kamu sedang istirahat dari kerja. Juga ide bagus untuk buat dana darurat setidaknya enam sampai dua belas bulan dari biaya hidup sebelum berhenti kerja. Dana ini bisa bantu cover biaya tak terduga atau penundaan saat kembali cari kerja.
Asuransi kesehatan adalah pertimbangan utama lain. Jelajahi opsi seperti COBRA, rencana ACA Marketplace, atau coverage dari pasangan untuk memastikan kamu tetap terlindungi selama waktu istirahat. Kamu juga perlu pertimbangkan kontribusi pensiun yang akan kamu lewatkan saat tidak kerja. Pikirkan bagaimana kamu bisa “mengejar” nanti, entah dengan tingkatkan rasio tabungan saat kembali kerja atau gunakan catch-up contributions sekali kamu eligible.
Pajak juga berperan. Jika kamu mengambil dari investasi untuk biayai mini retirement, kamu mungkin picu capital gains atau bahkan tingkatkan penghasilan kena pajak kamu. Mengatur penarikan untuk efisiensi pajak bisa bantu jaga kewajiban pajak kamu tetap rendah. Sama halnya, kamu perlu rencana untuk hutang yang berlanjut, seperti pinjaman kuliah, KPR, atau kartu kredit, untuk hindari tekanan keuangan saat istirahat.
Terakhir, pikirkan tentang rencana kembali kerja kamu. Apakah kamu berniat meluncurkan pencarian kerja, gunakan jaringan untuk peluang baru, atau mulai usaha sendiri, punya peta jalan untuk kembali kerja bisa bantu transisi jadi lebih lancar. Seorang penasihat keuangan juga bisa bantu kamu desain dan uji coba rencana mini retirement kamu, pastikan itu cocok dengan tujuan jangka panjang kamu dan tidak menggagalkan kemajuan kamu menuju keamanan keuangan.
Mini retirement kasih waktu untuk kejar tujuan pribadi dan menyegarkan diri, tapi itu butuh perencanaan hati-hati untuk kelola resiko keuangan.
Sebuah mini retirement bisa menyediakan waktu, ruang, dan kebebasan untuk hidup dengan sengaja, tapi itu tidak tanpa resiko. Jika kamu rencanakan dengan matang dan pahami implikasi keuangannya, ini bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga. Ambil cuti setahun di usia 30-an, jeda di tengah karir, atau transisi perlahan ke pensiun penuh, semua bisa kasih manfaat berbeda, dari jalan-jalan sampai reset karir kamu sampai uji coba gaya hidup pensiun.
Seorang penasihat keuangan bisa bantu kamu pilih investasi dan kelola resiko untuk portofolio pensiun kamu. Mencari penasihat keuangan tidak harus susah.