Perang 14 Tahun Sardar Biglari dengan Cracker Barrel Mendatangkan $1 Miliar

Cracker Barrel memperkenalkan logo baru yang lebih modern musim panas ini. Maskot lama mereka, Paman Herschel—seorang pria tua pakai baju denim duduk di kursi dekat barrel—dihapus dan diganti dengan gambar barrel yang sederhana dan nama restoran dengan huruf yang lebih simpel.

Tapi, perubahan ini malah bikin banyak orang marah, terutama pelanggan setia. Presiden Trump bilang mereka harus kembali ke logo lama. Aktivis konservatif Robby Starbuck juga kritik di media sosial.

Yang menarik, rantai restoran Steak ‘n Shake juga ikut marah. Akun resmi mereka di X minta CEO Cracker Barrel, Julie Felss Masino, dipecat. Mereka juga olok-olok perubahan logo itu.

“Ini Biglari” merujuk pada investor Sardar Biglari, pemilik Steak ‘n Shake, yang punya saham senilai $54.5 juta di Cracker Barrel. Dia sudah lama kritik manajemen perusahaan dan sebut perubahan logo sebagai “kebodohan yang jelas.”

Hanya dalam beberapa hari, nilai perusahaan turun $143 juta, sehingga mereka kembali pakai logo lama dan tunda rencana renovasi. Tapi bagi Biglari, ini justru memicu perjuangannya selama 14 tahun melawan perusahaan.

Biglari sudah memulai setidaknya tujuh pertarungan proxy di perusahaan ini, dan kebanyakan gagal. Cracker Barrel sebut motifnya hanya untuk kepentingan diri sendiri.

Lahir di Tehran pada 1977, Biglari pindah ke AS dan sekarang tinggal di Texas. Dia penggemar Warren Buffett dan suka investasi di merek Amerika yang terabaikan.

Dia sukses balikkan keadaan Steak ‘n Shake, yang dulunya hampir bangkrut, jadi menguntungkan. Tapi performa Steak ‘n Shake naik turun dalam beberapa tahun terakhir.

Serangan Biglari ke Cracker Barrel dimulai tahun 2010-an. Dia kritik manajemen dan desak fokus pada perbaikan operasional toko yang ada, bukan ekspansi. Meski berkali-kai usulkan calon dewan dan strategi, usulnya selalu ditolak pemegang saham.

MEMBACA  Dari TACO ke FAFO, Investor Suka Parodi Akronim Trump

Meski kalah, investasi Biglar di Cracker Barrel sangat menguntungkan, menghasilkan hampir $1 miliar keuntungan dari dividen, penjualan saham, dan kepemilikan yang tersisa.