Penjualan Saham Tesla Terlalu Berlebihan, Kata Investor Ini

Saham Tesla (TSLA) tahun ini terus tertekan, tapi ada analis yang bilang investor harus tenang.

Meski banyak hambatan dan sinyal teknis merah, analis RBC Capital Markets, Tom Narayan, bilang penurunan harga saham Tesla sudah keterlaluan. Dalam catatan ke klien, Narayan tetap kasih rating "Outperform" dan naikin target harga jadi $319 dari $307. Artinya masih ada kenaikan 7% dari harga sekarang.

"Kami percaya permintaan produk Tesla masih kuat meski ada banyak pesaing EV," tulis Narayan. "Keunggulan Tesla dalam profit, arus kas, dan modal adalah keuntungan besar buat biayai pertumbuhan."

RBC nilai bisnis mobil inti Tesla 1x penjualan, tapi lebih fokus ke proyek jangka panjang seperti sistem penyimpanan energi Megapack, mobil otonom, dan AI. Mereka kasih kelipatan 15x untuk perkiraan EBITDA Megapack di 2040 dan 10x pendapatan untuk operasi robotaxi dan robot humanoid Tesla.

Narayan bilang, prospek jangka panjang Tesla bikin saham ini tetap layak dipegang meski sedang susah. Tapi, nggak semua orang setuju.

Saham Tesla turun lebih dari 20% dibanding tahun lalu. Menurut Adam Turnquist dari LPL Financial, indikator teknis jangka pendek menunjukkan saham ini bisa turun lagi. Performanya juga lebih buruk dibanding "Magnificent Seven" seperti Nvidia (NVDA) dan Meta (META), yang masing-masing naik 16% dan 20%.

Laporan keuangan terakhir Tesla nggak bantu suasana. Di Q2, mereka jual 384.122 mobil, turun 13,5% dari tahun lalu. Menurunnya permintaan EV dan komentar politik CEO Elon Musk bikin beberapa analis ragu Tesla bisa pulih dalam waktu dekat.

Tapi Narayan lihat peluang. RBC proyeksi pendapatan Tesla bakal naik jadi $111 miliar di 2026 dari perkiraan $93,5 miliar tahun ini. EPS diperkirakan naik dari $1,99 di 2025 jadi $2,99 di 2026, didorong produksi yang meningkat, produk baru, dan bisnis non-mobil dengan margin tinggi.

MEMBACA  Yunani akan membeli drone AS, kata sumber dari Reuters

Narayan juga sebut robotaxi Tesla bisa bikin investor semangat lagi soal ambisi mobil otonom. "Tesla adalah ikon EV," kata RBC. Analis Piper Sandler bilang Tesla adalah "perusahaan paling transformatif di industri mobil" dan kemungkinan besar akan menang dalam jangka panjang.

Tapi RBC juga ingetin beberapa risiko, seperti laba yang fluktuatif, inflasi biaya, dan masalah rantai pasokan. Mereka bilang bisnis Tesla "siklus" dan rentan terhadap perlambatan ekonomi, apalagi kalau suku bunga naik atau ada gejolak geopolitik.

Dan tentu saja, ada Elon Musk. CEO Tesla dapat sorotan karena posting komentar politik dan kontroversial di internet, yang bikin orang pertanyakan tata kelola perusahaan dan kekuatan merek jangka panjang. Ketidakpastian ini tetap jadi faktor risiko buat investor.

"Hasil kuartal perusahaan mungkin tidak stabil karena masalah waktu dan produksi, yang bisa bikin harga saham bergejolak," kata Narayan. Tapi, "Tesla tetaplah perusahaan pertumbuhan."

Cerita berlanjut…

Francisco Velasquez adalah reporter Yahoo Finance. Dia bisa dihubungi di LinkedIn dan X.

Baca berita teknologi terbaru yang pengaruhin pasar saham
Baca berita keuangan dan bisnis terbaru dari Yahoo Finance