Oleh Helen Reid
LONDON (Reuters) – Bisnis Shein di Inggris menghasilkan penjualan 2,05 miliar pound ($2,77 miliar) di tahun 2024, naik 32,3% dari tahun sebelumnya, menurut dokumen yg dirilis oleh retailer fesyen cepat online itu di pagi hari Jumat.
Shein tdk melaporkan hasil global secara terbuka, tapi dokumen ini memperlihatkan pertumbuhannya di Inggris, pasar terbesar ketiga setelah AS dan Jerman, sementara perusahaan bersiap untuk penawaran saham perdana di Hong Kong.
Didirikan di China dan berkantor pusat di Singapura, Shein sudah berusaha bertahun-tahun untuk go public, pertama di New York lalu London, tapi menghadapi kritik dari politisi AS dan Inggris serta gagal dapat persetujuan dari regulator sekuritas China untuk IPO luar negeri di tengah ketegangan AS-China.
Bisnis UK Shein, Shein Distribution UK Ltd, melaporkan laba sebelum pajak 38,25 juta pound di 2024, naik 56,6% dari 24,4 juta pound di 2023.
Dalam dokumennya, Shein menyoroti pencapaian tahun 2024, seperti pop-up shop di Liverpool, tur bus Natal di 12 kota Inggris, dan pembukaan dua kantor baru di Kings Cross dan Manchester.
Dikenal dgn harga diskon besar, Shein selalu adakan promo dan kasih kupon atau hadiah yg bikin pelanggan terus belanja. Shein mengambil pangsa pasar dari retailer seperti ASOS dan H&M karena inflasi tinggi mengurangi daya beli konsumen, memaksa mereka cari barang murah.
Shein juga memperluas produknya di luar fesyen — situs Inggrisnya jual gaun 7,99 pound ($10,84) dan celana jeans 15 pound ($20,36), serta berbagai produk lain mulai dari mainan, perlengkapan kerajinan, hingga furniture.
Bisnis Shein diuntungkan oleh bea masuk yg dibebaskan utk paket e-commerce bernilai rendah, memungkinkannya mengirim barang langsung dari pabrik di China ke pelanggan hampir tanpa tarif.
Tapi keuntungan itu akan berakhir, yg akan naikkan biaya — dan harga — Shein, terutama di AS, di mana impor dari China sekarang kena tarif tinggi.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump menghapus pembebasan "de minimis" utk paket di bawah $800, dan Uni Eropa berencana hapus keringanan serupa utk paket e-commerce di bawah 150 euro.
Inggris juga tinjau kebijakan impor bernilai rendah setelah retailer mengatakan itu memberikan keuntungan tidak adil bagi pemain online seperti Shein dan Temu.
(Pelaporan oleh Helen Reid dan Nilutpal Timsina; Tambahan pelaporan oleh Mrinmay Dey; Penyuntingan oleh Alan Barona)