Seorang supir truk berumur 20 tahun dari Indianapolis menelepon ke acara “The Ramsey Show” minggu ini untuk cerita tentang masalah keuangannya. Dia punya pinjaman RV dengan bunga yang sangat tinggi yang membuat dia bayar ratusan dollar setiap bulan untuk bunga saja.
Penelepon itu, Jack, cerita ke host Ken Coleman dan Jade Warshaw bahwa dia meminjam $60,000 untuk sebuah RV dengan cicilan 15 tahun dan bunga 18%. Dia akui itu seharusnya cuma solusi sementara untuk tinggal sambil nabung beli rumah, tapi malah jadi jebakan.
“Bunganya $800 per bulan, dan cuma $50 yang bayar pokoknya,” kata Jack. “Aku butuh kira-kira 16 bulan cuma untuk bayar sedikit dari uang yang aku pinjam.”
Warshaw kaget. “Wah. Kenapa kamu lakukan itu?” tanyanya.
Jack bilang dia beli RV itu waktu penghasilannya cuma $2,000 sebulan. Dia sendiri tidak tau bagaimana pinjamannya bisa disetujui. Sekarang, sebagai supir truk, dia penghasilan sekitar $4,000 sebulan dan sadar keputusannya itu buruk sekali.
Dia sudah lunasi semua utang lain, termasuk pinjaman kuliah dan kartu kredit, tapi RV-nya masih jadi masalah besar. Sekarang dia masih hutang $48,000, sementara dealer cuma nawar $31,000 untuk tukar-tambah. Pembeli pribadi mungkin bisa bayar sekitar $38,000, tapi itu masih buat dia rugi sekitar $10,000.
Warshaw nasehatin dia untuk jual RV-nya secepatnya, meski itu artinya harus pinjam uang kecil untuk tutup selisih harganya. “Kamu turun dari utang $48,000 ke utang $10,000. Aku pasti akan ambil kesempatan itu setiap kali,” katanya. “Tidak ada pinjaman yang lebih buruk dari yang kamu punya sekarang.”
Coleman setuju, bilang waktu tidak berpihak pada Jack karena RV adalah aset yang harganya turun. Warshaw jelasin bahwa ini bukan tentang buat utang baru untuk gaya hidup: “Dia tidak pinjam uang untuk buat utang baru. Dia pinjam uang lebih sedikit untuk keluar dari utang.”
Jack bilang dia sudah coba sewakan RV-nya untuk bantu bayar biayanya, tapi para host peringatin bahwa menunggu lebih lama hanya akan buat harganya turun lagi.
Mengingat kesalahannya, Jack bilang, “Jangan tergoda markup harga dealer. Jangan beli barang tambahan seperti warranty. Jangan beli mobil baru. Minta nasehat dari orang yang lebih tua dari kamu.”