Pendiri Big Tech Lagi Hijrah Rintis Startup AI—Benarkah Era Kecerdasan Artifisial Baru di Babak Pembuka?

Foto: Andriy Onufriyenko / Moment via Getty Images

Nvidia (NVDA) sering dibandingin sama Cisco di masa gelembung dot-com. Waktu itu, ekspektasi orang-orang ternyata terlalu berlebihan.

Jeff Bezos baru aja dirikan perusahaan baru namanya Project Prometheus. Perusahaan ini fokus ke peluang di bidang AI.

Banyak juga orang-orang pintar di teknologi yang keluar dari perusahaan besar buat bikin startup AI. Perusahaan besar mungkin akan susah nahan orang-orang berbakat ini.

Kalau kamu lagi mikirin pensiun atau tau orang yang mau pensiun, ada tiga pertanyaan singkat yang bikin banyak orang Amerika sadar mereka bisa pensiun lebih cepat dari yang disangka. Butuh waktu 5 menit aja buat pelajari lebih lanjut di sini.

Banyak yang ngerasa bahwa ledakan (atau revolusi) AI yang sedang terjadi ini mirip banget sama kejadian sebelum gelembung dot-com pecah di tahun 2000-01. Sudah terjadi banyak pembiayaan melingkar di antara perusahaan raksasa. Seperti yang dijelaskan Dr. Michael Burry (dari film The Big Short), Nvidia (NASDAQ:NVDA) yang sekarang memimpin perlombaan chip AI, punya kemiripan dengan Cisco (NASDAQ:CSCO) di jaman internet booming dulu. Jelas, dulu waktu internet booming, Cisco adalah perusahaan yang diandalkan.

Ternyata, ekspektasi waktu itu sangat berlebihan. Harga saham Cisco jatuh sangat dalam waktu gelembung itu pecah. Cisco kayaknya ada tepat di zona ledakannya. Percaya atau tidak, saham Cisco baru aja pulih ke level puncaknya tahun 2000 di tahun lalu. Butuh waktu 25 tahun buat pulih! Dan kita gak tau apakah Cisco bisa bertahan di level ini kalau AI ternyata gelembung dan juga akan pecah dalam beberapa tahun ke depan.

Dengan banyaknya startup AI yang bermunculan di mana-mana, dan banyak visioner hebat yang meninggalkan jabatan penting buat memimpin revolusi ini, suasana jadi campur aduk antara semangat dan kekhawatiran. Jelas, jaman gelembung dot-com dulu juga banyak startup yang tiba-tiba muncul. Banyak dari mereka yang gak bertahan waktu gelembungnya pecah dan mereka jadi bangkrut.

MEMBACA  Mempromosikan Bersama Ekosistem Baru untuk Kemakmuran Kecerdasan Buatan, H3C Meluncurkan Produk Komputasi dan Penyimpanan Terbaru secara Global

Memang kali ini bisa jadi berbeda, karena revolusi AI mungkin bisa menghasilkan keuntungan yang serius dan berarti lebih cepat dari perkiraan. Tapi, makin banyaknya startup ini mungkin bikin investor waspada, terutama mereka yang sudah dari dulu ragu dengan kenaikan harga saham karena AI.

Kita lihat Jeff Bezos yang mendirikan (dan akan jadi CEO) perusahaan baru Project Prometheus. Atau startup lain yang dipimpin mantan desainer industri dari Apple (NASDAQ:AAPL). Ada juga Yann LeCun, yang meninggalkan posisi bagus di Meta Platforms (NASDAQ:META) buat luncurkan startup kecerdasan mesin yang canggih. Kelihatannya, banyak inovator AI yang pintar melihat ada peluang besar buat jalankan bisnis mereka sendiri.

Memang, ketika ada teknologi revolusioner yang membuka pintu peluang baru, mungkin kita masih berada di fase awal sebuah gelembung. Dan mengingat banyak perusahaan murni AI yang menarik belum go public, saya kurang yakin apakah sudah ada euforia dari investor retail yang cukup buat simpulkan bahwa kita sudah dekat dengan puncak gelembung AI. Bagaimanapun, akan menarik buat lihat berapa banyak lagi visioner teknologi yang akan keluar dan bikin perusahaan sendiri.

Tentu saja, dunia startup itu sulit. Tapi dengan orang seperti Jeff Bezos yang siap habiskan banyak waktu dan uangnya untuk usaha ini, saya rasa masih ada peluang nyata yang mungkin masih diremehkan investor. Orang jenius biasanya gak akan keluar buat mengejar hal yang berisiko kecuali ada peluang emas, apalagi lanskap teknologi sedang berubah.

Seperti kata Bezos, mungkin ada peluang sekaligus "gelembung industri" dan itu belum tentu hal yang buruk. Mengingat dia pernah memimpin perusahaan kecil melewati masa sulit internet dulu, saya rasa ada peluang untuk investor yang bisa pilih dan pilih dengan hati-hati. Sulit buat tebak mana yang akan menang dan kalah di waktu seperti ini, terutama kalau booming AI berakhir dengan koreksi yang menyakitkan di pasar keuangan. Yang pasti, perusahaan teknologi raksasa akan semakin susah buat pertahankan karyawan terbaiknya, karena makin banyak orang yang memilih buat bikin startup seiring revolusi AI yang menghadirkan ide dan bisnis baru yang transformatif.

MEMBACA  Pasar saham melonjak tanpa bahan bakar karena pertumbuhan pendapatan tak bisa mengimbangi harga yang tinggi, kata ekonom terkemuka.

Kamu mungkin pikir pensiun itu tentang milih saham atau ETF terbaik, tapi itu salah. Lihat, bahkan investasi yang bagus bisa jadi beban saat pensiun. Perbedaannya ada pada hal sederhana: menumpuk vs menggunakan uang. Perbedaan ini bikin jutaan orang mikir ulang rencana mereka.

Kabarnya bagus? Setelah jawab tiga pertanyaan singkat, banyak orang Amerika menemukan mereka bisa pensiun lebih cepat dari yang disangka. Kalau kamu lagi mikirin pensiun atau tau orang yang mau pensiun, luangkan waktu 5 menit buat pelajari lebih lanjut di sini.