Daniel Ek, CEO dari layanan streaming musik Spotify asal Swedia, memberikan pidato saat konferensi pers di Tokyo pada tanggal 29 September 2016.
Spotify melaporkan pendapatan kuartal pertama pada hari Selasa, mencatat keuntungan kuartal tertinggi sepanjang masa dan mengalahkan perkiraan baik dari sisi atas maupun bawah, setelah setahun melakukan pemotongan biaya dan penataan yang mendalam.
Berikut adalah bagaimana kinerja perusahaan dibandingkan dengan ekspektasi analis:
– Laba per saham: 97 sen vs. 65 sen yang diharapkan oleh analis LSEG
– Pendapatan: $3,64 miliar vs. $3,61 miliar yang diharapkan oleh analis LSEG
– Pengguna aktif bulanan (MAU): 615 juta vs. 618 juta yang diperkirakan oleh StreetAccount
Saham Spotify melonjak lebih dari 10% setelah berita tersebut. Perusahaan juga melampaui panduan margin kotor kuartalannya.
Raksasa streaming ini memasuki mode pemotongan biaya tahun lalu, dengan melakukan PHK terhadap lebih dari seperempat karyawannya, menurut pelacak industri Layoffs.fyi. Spotify memutuskan kembali kerjasama dengan podcaster kontroversial Joe Rogan awal tahun ini namun secara signifikan memangkas ambisi bisnis podcastnya.
Spotify juga memberikan panduan untuk kuartal mendatang. Perusahaan memperkirakan MAU baru bersih sebesar 16 juta, untuk total 631 juta pengguna aktif bulanan. Mereka juga memandu untuk margin kotor yang diperbaiki sebesar 28,1%, didorong oleh perbaikan biaya di seluruh bisnis.
“Dalam keseluruhan, kami senang dengan awal yang kuat di tahun ini dan melihat bisnis kami dengan posisi yang baik untuk mencapai tujuan yang diuraikan pada Investor Day 2022 kami,” kata perusahaan kepada para pemegang saham dalam presentasi.
Banyak perubahan yang dilakukan perusahaan dalam 12 bulan terakhir datang setelah ValueAct milik Mason Morfit mengungkapkan kepemilikan saham dalam perusahaan pada Februari 2023 dan secara publik meminta rasionalisasi pengeluaran. Spotify mem-PHK 17% stafnya hingga akhir tahun.
Bisnis Spotify sendiri juga menunjukkan pertumbuhan, dengan MAU tumbuh 19% year-over-year dan 2% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Namun, perusahaan melewatkan panduan MAU-nya sebanyak 3 juta pengguna. Spotify mengaitkan pertumbuhan yang melambat dengan “aktivitas pemasaran yang dimoderasi” – yang didorong oleh pemotongan biaya – yang menghasilkan “pertumbuhan yang lebih normal.”
ValueAct, yang mengelola hampir $12 miliar aset, memiliki saham Spotify sebesar 0,5% senilai $280 juta. Ketika investor aktivis pertama kali mengungkapkan posisinya pada tahun 2023, mereka memiliki sekitar 1,2% saham Spotify. Nilai investasi awal mereka telah lebih dari dua kali lipat, menurut perkiraan FactSet.