Pengadilan Federal Tuduh Pimpinan BLM di Kota Oklahoma
Sebuah juri federal telah menuduh pemimpin gerakan Black Lives Matter di Kota Oklahoma. Dia dituduh memakai jutaan dolar dana bantuan dengan tidak benar. Uang itu dipakai untuk perjalanan luar negeri, belanja bahan makanan, dan properti pribadi. Pengumuman ini dibuat Jumat lalu oleh penuntut umum.
Tashella Sheri Amore Dickerson, 52 tahun, didakwa atas 20 tuduhan penipuan dan 5 tuduhan pencucian uang awal bulan ini, menurut catatan pengadilan.
Catatan pengadilan tidak menyebut nama pengacara Dickerson. Pesan yang ditinggalkan di nomor ponsel dan emailnya pada hari Kamis belum dibalas.
Menurut dakwaan, Dickerson menjabat sebagai direktur eksekutif Black Lives Matter OKC sejak setidaknya tahun 2016. Organisasi ini menerima sumbangan amal melalui afiliasinya dengan Alliance for Global Justice yang berbasis di Arizona.
Totalnya, BLM OKC mengumpulkan lebih dari $5,6 juta sejak tahun 2020. Sebagian besar berasal dari donor online dan dana jaminan nasional. Uang ini seharusnya dipakai untuk membayar jaminan orang yang ditangkap terkait protes keadilan rasial setelah kematian George Floyd di tahun 2020.
Dakwaan menyatakan, ketika dana jaminan itu dikembalikan ke BLM OKC, Dickerson menyelewengkan setidaknya $3,15 juta ke rekening pribadinya. Uang ini dipakai untuk:
- Perjalanan ke Jamaika dan Republik Dominika.
- Belanja barang.
- Pengiriman makanan dan bahan makanan senilai $50.000 untuk diri dan anak-anaknya.
- Kendaraan pribadi.
- Enam properti di Kota Oklahoma yang atas namanya atau perusahaan yang dikendalikannya.
Dakwaan juga menyatakan dia mengirim laporan tahunan palsu kepada aliansi. Laporan itu menyebut dana hanya dipakai untuk tujuan yang bebas pajak.
Jika terbukti bersalah, Dickerson bisa menghadapi hukuman penjara federal hingga 20 tahun dan denda $250.000 untuk setiap tuduhan penipuan. Untuk pencucian uang, hukumannya bisa 10 tahun penjara dan denda.
Dalam video langsung di halaman Facebook-nya, Dickerson berkata dia tidak ditahan dan sedang "baik-baik saja."
"Saya tidak bisa berkomentar resmi tentang apa yang terjadi hari ini," katanya. "Saya di rumah. Saya aman. Saya percaya pada tim kami."
"Sering kali, ketika orang menyerangmu dengan hal seperti ini… itu bukti bahwa kamu sedang melakukan pekerjaan yang penting," lanjutnya. "Itulah yang saya pegang teguh."
Gerakan Black Lives Matter pertama muncul tahun 2013 setelah pembebasan George Zimmerman. Tapi kematian Michael Brown di tangan polisi tahun 2014 di Ferguson, Missouri, yang membuat slogan "Black lives matter" menjadi seruan bagi kaum progresif.
The Associated Press melaporkan pada Oktober bahwa Departemen Kehakiman AS sedang menyelidiki kemungkinan penipuan oleh pemimpin BLM terhadap donor. Saat ini belum ada indikasi bahwa dakwaan terhadap Dickerson terkait dengan penyelidikan itu.