Presiden AS Joe Biden menjawab pertanyaan dari para wartawan setelah mengemudikan Jeep Wrangler Rubicon Xe di sekitar pekarangan Gedung Putih setelah memberikan pidato selama acara di Taman Selatan Gedung Putih pada 5 Agustus 2021 di Washington, DC. Biden memberikan pidato tentang upaya pemerintahan untuk memperkuat kepemimpinan Amerika dalam mobil dan truk bersih.
Win Mcnamee | Getty Images News | Getty Images
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden bermaksud untuk mengendurkan batasan emisi knalpot yang dirancang untuk mendorong warga Amerika beralih dari mobil bertenaga bensin ke kendaraan listrik, demikian dilaporkan oleh New York Times, mengutip sumber yang akrab dengan rencana tersebut.
Pemerintahan tersebut akan memberikan produsen mobil lebih banyak waktu daripada mewajibkan mereka meningkatkan penjualan kendaraan listrik dengan cepat dalam beberapa tahun mendatang, demikian laporan tersebut menyebutkan, menambahkan bahwa aturan baru tersebut bisa dipublikasikan pada awal musim semi.
Perubahan tersebut berarti penjualan kendaraan listrik tidak perlu meningkat secara tajam hingga setelah tahun 2030.
Reuters sebelumnya melaporkan bahwa Gedung Putih dapat memberlakukan regulasi yang diusulkan oleh Environmental Protection Agency secepat Maret yang akan mewajibkan pengurangan dramatis dalam emisi knalpot. Proposal pemerintahan tersebut akan memerlukan peningkatan pangsa pasar kendaraan listrik AS menjadi 67% pada tahun 2032 dari kurang dari 8% pada tahun 2023.
General Motors, Ford, dan Stellantis — induk Eropa dari Ram dan Jeep berbasis AS — telah memperingatkan bahwa mereka tidak dapat beralih secara menguntungkan dari armada truk mereka yang berat ke kendaraan listrik dengan cepat, menurut analisis Reuters terhadap data penjualan produsen mobil dan tinjauan komentar kepada regulator.
Produsen mobil dan kelompok perdagangan utama mereka, Aliansi untuk Inovasi Otomotif, telah mendesak pemerintahan Biden untuk melambatkan peningkatan penjualan kendaraan listrik yang diusulkan. Mereka mengatakan bahwa teknologi kendaraan listrik masih terlalu mahal bagi banyak konsumen AS yang umum, dan diperlukan lebih banyak waktu untuk mengembangkan infrastruktur pengisian daya.