Tetap update dengan informasi gratis
Cukup daftar ke Private equity myFT Digest — langsung dikirim ke email kamu.
Pemerintah Inggris pada Kamis mengumumkan perubahan baru untuk perusahaan private equity terkait aturan pajak buat eksekutif industri ini. Ini dilakukan setelah ada peringatan bahwa reformasi ini bisa merugikan daya saing Inggris.
Menteri Keuangan Rachel Reeves pada April menaikkan tarif pajak carried interest — bagian keuntungan yang dipegang eksekutif private equity saat menjual perusahaan — dari 28% jadi 32%.
Mulai April tahun depan, pemerintah berencana memperlakukan carried interest sebagai penghasilan, bukan capital gains, setelah Partai Buruh janji dalam manifesto pemilu untuk menutup "celah" pajak terkait private equity.
Tapi, aturan baru ini masih menguntungkan eksekutif: fund managers akan dikenakan pajak carried interest dengan tarif efektif 34,1% — jauh lebih rendah dari tarif pajak penghasilan tertinggi 45%.
Setelah konsultasi, Kementerian Keuangan bilang dalam dokumen yang dirilis Kamis bahwa pemerintah akan batalkan dua proposal yang akan menyulitkan eksekutif dapat tarif 34,1%.
Sebelumnya, pemerintah mau mewajibkan eksekutif untuk menanam modal minimun di dana mereka (co-investment proposal). Mereka juga rencananya akan perkenalkan masa tunggu baru buat fund managers agar bisa dapat tarif 34,1%. Saat ini, mereka harus nunggu sekitar 40 bulan antara carried interest diberikan dan dibayarkan agar dianggap capital gains.
Tapi, pemerintah Kamis bilang akan batalkan kedua proposal itu.
Pemerintah juga revisi proposal yang ditolak perusahaan besar seperti Blackstone, KKR, dan EQT karena khawatir bakal bikin fund managers kena pajak Inggris meski sudah lama tinggal di luar negeri.
Awalnya, Kementerian Keuangan bilang bahwa mulai April, non-residen Inggris akan kena pajak penghasilan atas carried interest jika terkait jasa di Inggris. Banyak yang protes karena khawatir managers yang sudah lama pergi masih kena.
Pada Kamis, pemerintah mengubah aturan, termasuk menganggap semua layanan private equity di Inggris sebelum Oktober 2023 sebagai aktivitas non-Inggris. Mereka juga bilang seseorang hanya dianggap memberikan jasa di Inggris jika bekerja 60 hari per tahun di sana.
Michael Moore, CEO BVCA (asosiasi private equity), menyambut baik pengumuman pemerintah, bilang mereka udah "pragmatis dalam pertimbangkan dampak aturan baru terhadap pertumbuhan dan daya saing".
Tapi, Moore masih khawatir soal "risiko pajak ganda" di beberapa bagian reformasi ini dan akan terus diskusi dengan pemerintah.
Dan Neidle, pendiri think-tank Tax Policy Associates, bilang pengumuman pemerintah ini "penurunan tuntutan" besar oleh menteri, berkat "lobi terorganisir" industri yang "berhasil dapat kemenangan besar".
"Pemerintah udah hapus syarat co-investment. Artinya, orang bisa tetap investasi jumlah kecil, dapet untung besar, dan tetap dapat tarif pajak diskon," tambahnya.
Jennifer Wall, partner di BDO (accounting firm), bilang dokumen baru ini "tunjukan pemerintah udah dengar" dan "paham industri serta pentingnya".
Sumber dalam Kementerian Keuangan bilang perubahan ini sifatnya "teknis" dan coba diminimalkan signifikansinya.
Laporan tambahan oleh George Parker