Buka White House Watch newsletter gratis
Panduan kamu untuk memahami arti masa jabatan kedua Trump bagi Washington, bisnis, dan dunia.
Pembicaraan perdagangan AS dan China "sedikit macet" dan mungkin perlu dibangkitkan lagi dengan telepon antara Donald Trump dan pemimpin China Xi Jinping, kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent.
Komentar ini menunjukan kedua pihak belum banyak kemajuan sejak dua minggu lalu setuju dalam perundingan di Jenewa untuk gencatan senjata yang akan kurangi tarif balas-balasan yang naik sampai 145%.
"Aku yakin akan ada lebih banyak pembicaraan dalam beberapa minggu depan dan mungkin suatu saat ada telepon antara presiden dan ketua partai Xi," kata Bessent ke Fox News hari Kamis.
"Mengingat besarnya pembicaraan… ini butuh kedua pemimpin untuk berbicara langsung," ujarnya. "Mereka punya hubungan baik dan aku yakin China akan kembali ke meja perundingan saat Presiden Trump sampaikan keinginannya."
Kementerian Luar Negeri China hari Jumat menolak berkomentar soal pernyataan Bessent.
Trump beberapa kali sebut kemungkinan telepon dengan Xi. Dia bersikeras sebelum perundingan 12 Mei bahwa mereka sudah bicara, tapi China selalu bantah ini.
Setelah perundingan di Swiss, kedua negara bilang akan potong tarif barang masing-masing setidaknya 90 hari ke depan, dengan tarif tambahan AS ke China turun jadi 30% dan China jadi 10%.
Sebagian dari kesepakatan, China juga setuju untuk "hentikan atau batalkan" tindakan non-tarif terhadap AS, tapi tidak beri detail lebih lanjut.
Kementerian Perdagangan China bilang setelah perundingan bahwa kedua pihak setuju buat mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan AS-China, tetap komunikasi erat soal keprihatinan masing-masing, dan lanjutkan konsultasi.
Mereka bilang kedua pihak akan adakan konsultasi rutin atau sesuai kebutuhan, "bergantian di China dan AS, atau di negara ketiga yang disepakati."
Tapi sejak itu, hampir tidak ada pengumuman resmi dari kedua pihak, malah pemerintahan Trump tambah batasi penggunaan teknologi AS oleh perusahaan China.
Tak lama setelah perundingan Jenewa, Washington peringatkan perusahaan global bahwa pakai chip AI buatan Huawei bisa kena hukuman kriminal karena langgar kontrol ekspor AS.
Departemen Perdagangan AS juga suruh perusahaan software desain semikonduktor AS berhenti jual layanan ke grup China, sebagai upaya terbaru untuk persulit China kembangkan chip canggih.
"Dari sudut pandang jangka panjang dan kompleksnya persaingan dengan AS, kita harus siap tidak hanya untuk negosiasi tapi juga konfrontasi berkepanjangan," tulis Huo Jianguo, wakil ketua China Society for World Trade Organization Studies, di media afiliasi Partai Komunis China Economic Net.