Pejabat senior Ukraina mengatakan Kyiv belum siap untuk pembicaraan dengan Rusia Menurut Reuters

Kepala staf Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan larut malam pada hari Kamis bahwa Kyiv belum siap untuk memulai pembicaraan dengan Rusia karena mereka kekurangan senjata, jaminan keamanan, dan status internasional yang mereka cari.

Komentar Andriy Yermak kepada penyiar publik Suspilne muncul ketika Zelenskiy secara publik mempertimbangkan kemungkinan penyelesaian damai terhadap perang dengan Rusia, yang dimulai dengan invasi penuh skala oleh Moskow terhadap tetangganya pada bulan Februari 2022.

“Belum saat ini,” kata Yermak kepada Suspilne, ketika ditanya apakah Ukraina siap untuk memulai pembicaraan.

“Kami tidak memiliki senjata, kami tidak memiliki status yang kami bicarakan. Dan itu berarti undangan kepada NATO dan pemahaman jaminan yang jelas yang akan memberikan perlindungan bagi kami, sehingga kami bisa yakin bahwa (Presiden Rusia Vladimir) Putin tidak akan kembali dalam dua-tiga tahun.”

Dalam komentar minggu ini bersama pemimpin oposisi Jerman Friedrich Merz, Zelenskiy mengatakan bahwa Ukraina menginginkan akhir dari perang dan diperlukan upaya untuk membuat negaranya lebih kuat dan membuat Kremlin bekerja menuju perdamaian.

Dalam pernyataan publik terbaru, presiden juga mengatakan bahwa pembicaraan bisa dilakukan dengan Rusia tetap menguasai wilayah yang telah direbut dalam invasi tersebut.

Tetapi Ukraina, katanya, membutuhkan undangan yang dikeluarkan kepada seluruh negara untuk bergabung dengan NATO, meskipun status Aliansi tersebut akan berlaku untuk wilayah yang dikendalikan oleh otoritas Kyiv dan jaminan keamanan nyata harus diberlakukan.

Saat berada di Paris minggu lalu, Zelenskiy bertemu Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump, yang mengatakan ingin perang berakhir dengan cepat tanpa memberikan detail lebih lanjut.

Rusia telah lama menolak gagasan Ukraina menjadi anggota NATO, dengan Putin mengatakan bahwa Kyiv harus menerima aneksasi Kremlin terhadap empat wilayah Ukraina yang hanya sebagian mereka kendalikan.

MEMBACA  KKR menyerahkan transisi hijau kepada mantan CEO raksasa minyak Shell

Tinggalkan komentar