Paus Leo XIV tiba di Turki pada hari Kamis untuk kunjungan pertamanya ke luar negeri. Dia melanjutkan rencana Paus Fransiskus untuk merayakan hari jadi penting umat Kristen dan membawa pesan perdamaian ke wilayah tersebut.
Saat ini, Turki sedang berusaha menjadi penengah dalam perang di Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah. Paus disambut dengan hormat di bandara Ankara oleh menteri dan pejabat lainnya.
Paus berkata bahwa dia sangat menantikan perjalanan ini karena artinya bagi perdamaian dunia. Dia berharap pesannya tentang perdamaian dan persatuan didengar oleh semua orang, meskipun ada perbedaan agama dan kepercayaan.
Kunjungan ini juga untuk memperingati 1700 tahun Konsili Nicea, pertemuan penting umat Kristen pertama. Paus akan berdoa bersama pemimpin Kristen Ortodoks, Patriark Bartholomew, di tempat asli konsili itu dulu.
Banyak orang di Turki tidak terlalu memperhatikan kunjungan ini karena mereka lebih khawatir dengan masalah ekonomi dan harga hidup yang mahal. Beberapa orang berpikir kunjungan ini mungkin ada hubunganya dengan kepentingan Amerika Serikat.
Paus juga akan mengunjungi Masjid Biru dan bertemu dengan komunitas Muslim untuk memperkuat hubungan antar agama. Seorang imam di masjid itu berkata bahwa kunjungan ini bagus untuk menghilangkan prasangka tentang Islam.
Meskipun pemerintah Turki sudah melakukan reformasi untuk hak-hak kelompok agama, Gereja Katolik masih belum diakui secara resmi di negara itu. Ini menyebabkan beberapa masalah bagi umat Katolik disana.
Kunjungan Paus mungkin akan membahas topik sensitif, seperti kunjungannya ke Katedral Armenia. Paus sebelumnya pernah menyebut pembantaian orang Armenia sebagai genosida, yang membuat Turki marah. Paus Leo diperkirakan akan lebih berhati-hati dalam berbicara tentang hal ini.