Pasar Kripto Anjlok Setelah Bitcoin Tembus di Bawah $97.000

Harga Bitcoin Turun Lagi, Sentimen Fed Bikin Pasar Crypto Lesu

Waktu harga Bitcoin jatuh di bawah $100.000 awal minggu lalu, beberapa orang di dunia crypto pikir ini sudah yang terburuk. Ternyata salah. Sampai hari Jumat siang, Bitcoin diperdagangkan di bawah $97.000 untuk pertama kalinya sejak bulan Mei. Harganya sudah turun sekitar 22% dari rekor tertingginya di $126.000 bulan lalu.

Ethereum dan Solana, dua cryptocurrency besar lainnya (sering disebut altcoin), juga ikut turun. Ethereum turun sekitar 3% dalam seminggu ke level $3.236, sementara Solana turun lebih dalam, sekitar 12% jadi di bawah $142.

Penurunan ini terjadi karena ada perasaan bahwa pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada bulan Desember semakin kecil kemungkinannya. Biasanya, suku bunga rendah itu membuat orang lebih tertarik berspekulasi di crypto.

Bulan November ini awal yang sulit bagi sektor crypto, melanjutkan tren turun yang sudah mulai sejak flash crash tanggal 10 Oktober.

Bitcoin memang sangat bergejolak dalam 6 minggu terakhir. Awal ‘Uptober’ sesuai namanya, saat Bitcoin pertama kali tembus $125.000. Tapi penurunannya dimulai pada tanggal 10 Oktober, di mana para trader melihat posisi mereka menguap sampai $19 miliar. Keadaan jadi lebih parah setelah Ketua The Fed Jerome Powell meragukan akan ada pemotongan suku bunga lagi di akhir tahun. Keraguan ini makin kuat karena pejabat The Fed yang lain juga mengikuti kata-kata hati-hati Powell.

Ledakan harga crypto beberapa waktu lalu banyak didorong oleh kebijakan regulasi yang mendukung dari pemerintahan Presiden Donald Trump. Tapi, sebulan terakhir ini menghapus banyak keuntungan itu, dan menurut beberapa analis, kondisi suram ini mungkin akan berlanjut.

MEMBACA  Stifel Naikkan Target Harga Saham Expeditors (EXPD) Menjadi $130, Soroti Konsistensi Operasional