Para Miliarder Jual Saham Philip Morris International, Serbu Saham “Tujuh Raksasa” Ini

Tahun ini perusahaan Philip Morris International punya tahun yang bagus. Tapi sahamnya turun sejak bulan Juli karena ada kekhawatiran tentang produk Zyn tanpa asap mereka.

Perusahaan rokok ini masih bagi bagi dividen yang lumayan tinggi.

Beberapa miliarder beli satu saham spesifik dari "Magnificent Seven" di kuartal ketiga.
[Link: 10 saham yang kami lebih suka dari pada Alphabet ›]

Memang bisa dimengerti kalau investor kecil bisa jadi tertarik pada saham tertentu ketika melihat ada dana lindung nilai (hedge fund) yang melakukan investasi besar di perusahaan itu. Soalnya, manager hedge fund yang miliarder biasanya dianggap sebagai pemilih saham terbaik di Wall Street, dan beberapa dari mereka punya catatan hasil investasi yang bagus untuk buktinya.

Tapi investor kecil harus ingat, biasanya mereka baru tau tentang perdagangan ini beberapa bulan setelah kejadian, dan banyak hedge fund investasi untuk jangka waktu pendek. Makanya investor kecil harus selalu lakukan penelitian sendiri (due diligence) untuk memastikan masih masuk akal untuk beli saham tersebut.

Tapi, kalau beberapa manager hedge fund miliarder beli atau jual saham yang sama, itu bisa jadi tanda yang jelas bahwa setidaknya saatnya untuk lihat dan ikuti jejak mereka. Di kuartal ketiga, beberapa miliarder jual saham mereka di Philip Morris International (NYSE: PM) dan malah beli satu saham [Link: "Magnificent Seven"].

Sumber gambar: Alphabet.

Saham raksasa rokok Philip Morris punya tahun yang kuat. Sahamnya naik 27% sampai 17 November, tapi sebelumnya performanya lebih bagus lagi – sejak Juli harganya sudah turun sedikit. Dan periode Juli sampai September adalah saat di mana beberapa miliarder keluar dari saham perusahaan ini:

MEMBACA  Teori Bull Case untuk Saham SharkNinja, Inc. (SN)

Stanley Druckenmiller’s Duquesne Family Office jual semua hampir 816,000 sahamnya.

Philippe Laffont’s Coatue Management juga keluar sepenuhnya dari Philip Morris, dengan jual hampir 1.3 juta saham.

Penurunan sahamnya mulai setelah Philip Morris rilis laporan pendapatan kuartal kedua. Pendapatannya lebih kuat dari perkiraan, dan manajemen naikkan perkiraan untuk tahun penuh. Tapi, [Link: pendapatan] ternyata lebih rendah dari ekspektasi, dan investor mulai khawatir dengan permintaan untuk produk kantong nikotin tanpa asap baru mereka, Zyn. Permintaannya masih kuat, tapi karena Zyn dilihat sebagai masa depan perusahaan yang lama fokus ke rokok, investor sangat perhatikan pertumbuhannya.

Investor kembali takut setelah Philip Morris sampaikan hasil kuartan ketiga di akhir Oktober. Manajemen bilang mereka lakukan beberapa promosi untuk Zyn, yang bikin beberapa pengamat pertanyakan seberapa berkelanjutan keunggulan produknya di dunia yang penuh kompetisi. Meski begitu, pendapatan bersih di bisnis bebas asap perusahaan tumbuh 17.7% dibandingkan tahun sebelumnya di kuartal itu.

Cerita Berlanjut

Investor mungkin sudah mulai hati-hati dengan nilai sahamnya, yang hampir mencapai 25 kali perkiraan pendapatan di bulan Juli. Philip Morris mungkin masih saham yang menarik untuk investor yang cari pendapatan, karena dividennya untuk 12 bulan terakhir hampir 3.6% dan hasil arus kas bebasnya untuk 12 bulan terakhir kira-kira 4.2%.

Sementara itu, Coatue Management, Duquesne, dan Warren Buffett’s Berkshire Hathaway mulai posisi baru di Alphabet (NASDAQ: GOOG)(NASDAQ: GOOGL) di kuartal ketiga. Coatue beli hampir 2.1 juta saham, Duquesne beli lebih dari 102,000 saham, dan Berkshire ambil saham lebih dari 17.8 juta, yang nilainya lebih dari $4.3 miliar di akhir kuartal ketiga.

Alphabet sudah lewati beberapa tantangan besar awal tahun ini, termasuk tuntutan hukum dari Departemen Kehakiman. Hakim federal yang urus kasus itu memutuskan tahun lalu bahwa Google memang pakai praktik monopoli di bisnis pencarian dan iklan online-nya. Departemen Kehakiman minta hakim untuk suruh Alphabet jual bisnis Google Chrome-nya sebagai bagian dari perbaikannya. Tapi, hakimnya tidak mau lakukan itu, dan hukuman yang akhirnya dia berikan hasil yang jauh lebih baik untuk Alphabet dari pada yang kebanyakan investor perkirakan.

MEMBACA  Dalam konferensi pers yang kritis, Biden akan mencoba meyakinkan pemilih bahwa dia dapat memenangkan hari saat tuntutan untuknya mundur semakin meningkat.

Selain itu, kekhawatiran tentang bagaimana chatbot AI seperti ChatGPT bisa mengikis pasar pencarian online tradisional, di mana Google pegang 90% pangsa pasar, sudah agak berkurang. Investor jadi lebih percaya diri dengan penawaran pencarian AI Google dan kemampuan perusahaan untuk tetap kompetitif di bidang itu.

Mengingat Alphabet diperdagangkan dengan nilai yang lebih murah dari pada kebanyakan perusahaan Magnificent Seven lainnya – kurang dari 28 kali perkiraan pendapatan – dan bahwa mereka masih punya banyak bisnis yang kuat dan tumbuh tinggi selain pencarian, jika kamu mau investasi di saham Magnificent Seven, saya pikir Alphabet masuk akal untuk dipertimbangkan sekarang.

Sebelum kamu beli saham Alphabet, pertimbangkan ini:

Tim analis Motley Fool Stock Advisor baru saja identifikasi apa yang mereka percaya adalah [Link: 10 saham terbaik] untuk investor beli sekarang… dan Alphabet tidak termasuk di antaranya. 10 saham yang terpilih bisa hasilkan keuntungan yang sangat besar dalam tahun-tahun mendatang.

Pertimbangkan ketika Netflix masuk daftar ini pada 17 Desember 2004… jika kamu investasi $1,000 pada saat rekomendasi kami, kamu akan punya $562,536! Atau ketika Nvidia masuk daftar ini pada 15 April 2005… jika kamu investasi $1,000 pada saat rekomendasi kami, kamu akan punya $1,096,510!

Sekarang, perlu dicatat bahwa total rata-rata pengembalian Stock Advisor adalah 981% — sebuah performa yang mengalahkan pasar dibandingkan dengan 187% untuk S&P 500. Jangan lewatkan daftar 10 teratas terbaru, tersedia dengan Stock Advisor, dan bergabunglah dengan komunitas investasi yang dibangun oleh investor individu untuk investor individu.
[Link: Lihat 10 sahamnya »]

*Pengembalian Stock Advisor per 17 November 2025

[Link: Bram Berkowitz] tidak memegang posisi di saham mana pun yang disebutkan. The Motley Fool memegang posisi dan merekomendasikan Alphabet dan Berkshire Hathaway. The Motley Fool merekomendasikan Philip Morris International. The Motley Fool punya [Link: kebijakan pengungkapan].

MEMBACA  Harga Minyak Menguat Pasca Serangan Israel ke Qatar

[Link: Miliarder Jual Philip Morris International dan Penuhi Portofolio dengan Saham "Magnificent Seven" Ini] awalnya diterbitkan oleh The Motley Fool.