Palantir (PLTR) akan melaporkan pendapatan kuartalan hari Senin setelah pasar tutup. Wall Street memperkirakan perusahaan pertahanan teknologi ini akan mencatat pertumbuhan dua digit lagi.
Analis Wall Street yg dilacak Bloomberg memperkirakan laba per saham disesuaikan di kuartal kedua sebesar $0.14, naik dari $0.09 tahun lalu. Mereka juga memperkirakan pendapatan mencapai $939,25 miliar, naik sekitar 39% dari tahun sebelumnya, menurut data Bloomberg.
“Ekspektasi untuk Palantir sebelum laporan pendapatan sangat tinggi,” kata analis DA Davidson, Gil Luria, ke Yahoo Finance lewat email. “Perusahaan ini dengan mudah melebihi ekspektasi selama beberapa kuartal terakhir dan memiliki momentum lebih baik dibanding perusahaan software lain yang terdaftar di bursa.”
Baca selengkapnya: Liputan langsung laporan keuangan perusahaan
Palantir menjual software kecerdasan buatan ke bisnis dan pemerintah di AS dan luar negeri. Teknologinya digunakan untuk analisis rantai pasokan, pengawasan, hingga identifikasi target militer, yang terakhir ini menuai kritik dari aktivis HAM.
Pada Mei lalu, saham Palantir jatuh 12% setelah laporan kuartal pertama karena investor mempertanyakan valuasi perusahaan dan penurunan penjualan di bisnis komersial internasional, meskipun pendapatan kuartal pertamanya melebihi prediksi Wall Street.
Analis memperkirakan pendapatan dari penjualan ke pemerintah dan bisnis AS akan terus naik di kuartal kedua, tapi penjualan di segmen komersial internasional diperkirakan turun sedikit jadi sekitar $147,1 miliar dari $148 miliar tahun lalu.
Meningkatkan optimisme untuk pendapatan dari pemerintah AS, Palantir mengumumkan Kamis lalu bahwa mereka menandatangani kontrak dengan Angkatan Darat AS senilai hingga $10 miliar untuk 10 tahun ke depan.
Analis Wedbush, Dan Ives, yang optimis tentang Palantir, mengatakan kontrak ini adalah “salah satu kontrak software terbesar Departemen Pertahanan AS dalam sejarah.”
“Kami percaya kontrak ini memberikan dorongan tambahan untuk PLTR karena inisiatif AI di pemerintah AS semakin cepat, dengan AI menjadi fokus strategis di tingkat federal dan Palantir berada di posisi tepat untuk mendapat keuntungan dari lonjakan pengeluaran federal untuk AI,” tulis Ives dalam catatan untuk investor Jumat lalu.
Namun, Wall Street tetap beragam pendapat tentang saham Palantir. Menurut data Bloomberg, Ives adalah satu dari 10 analis yang memberi rating Beli, sementara 16 memberi rating Tahan, dan lima merekomendasikan untuk menjual saham ini.
Yang pesimis masih khawatir Palantir terlalu mahal. Saham Palantir saat ini diperdagangkan 24 kali lipat dari kelipatan pasar historis S&P 500 (^GSPC). Saham Palantir naik lebih dari 105% tahun ini, dibandingkan kenaikan S&P 500 sebesar 6,3%, dan jauh mengungguli saham Big Tech “Magnificent Seven” di tahun 2025.