Oleh Elizabeth Howcroft
PARIS (Reuters) – Badan pengawas pasar modal Uni Eropa, ESMA, mengatakan pada hari Senin bahwa aset berbasis blockchain yang memberikan eksposur ke saham bisa menyebabkan "kesalahpahaman investor". Ini karena biasanya pembeli tidak menjadi pemegang saham di perusahaan yang mendasarinya.
Yang disebut saham tokenisasi adalah jenis aset berbasis blockchain yang terkait dengan harga saham perusahaan publik. Broker Robinhood telah meluncurkan saham tokenisasi di UE, sementara bursa kripto Coinbase juga mulai masuk ke sektor yang masih baru ini.
Direktur eksekutif ESMA, Natasha Cazenave, mengatakan di sebuah konferensi di Dubrovnik bahwa beberapa perusahaan fintech telah mengembangkan penawaran yang memberi investor eksposur ke saham tercatat atau derivatif berbasis blockchain yang didukung oleh saham perusahaan yang dipegang melalui wahana khusus. Dia tidak menyebut nama perusahaan-perusahaan tertentu.
"Instrumen yang ditokenisasi ini dapat memberikan akses yang selalu aktif dan fraksionalisasi tetapi biasanya tidak memberikan hak kepada pemegang saham," kata Cazenave dalam pidato yang diterbitkan di situs web ESMA.
"…hal ini dapat menciptakan risiko spesifik kesalahpahaman investor dan menekankan perlunya komunikasi dan perlindungan yang jelas," ujarnya.
Kekhawatiran ESMA ini sama dengan yang disampaikan World Federation of Exchanges, yang pekan lalu mendesak regulator sekuritas untuk mengambil tindakan keras terhadap saham tokenisasi. Mereka mengatakan bahwa hal itu menciptakan risiko baru bagi investor dan dapat merugikan integritas pasar.
Pencinta kripto mengatakan tokenisasi akan mengubah infrastruktur dasar pasar keuangan, dengan memungkinkan aset seperti deposito bank, saham, obligasi, dana, bahkan real estate untuk diperdagangkan sebagai token berbasis blockchain.
Cazenave mengatakan tokenisasi bisa membawa keuntungan efisiensi tetapi "sebagain besar inisiatif tokenisasi masih kecil dan sebagian besar tidak likuid" sejauh ini.
(Pelaporan oleh Elizabeth Howcroft; Penyuntingan oleh Tommy Reggiori Wilkes dan Ros Russell)