OpenAI Sam Altman Mulai Bidik Pekerjaan Administratif di Wall Street

Menurut dokumen yang bocor, OpenAI berencana untuk mengotomatisasi tugas-tugas level pemula di bidang keuangan. Tapi, para ahli bilang ini belum tentu artinya akan ada pengurangan pekerja.

Perusahaan teknologi Sam Altman itu sudah merekrut lebih dari 100 mantan bankir investasi. Mereka membantu melatih model AI untuk membuat model keuangan yang bisa mengotomatisasi banyak pekerjaan level pemula, menurut laporan Bloomberg. Proyek ini dinamai “Mercury” dan melibatkan mantan karyawan dari JPMorgan Chase, Morgan Stanley, dan Goldman Sachs.

Namun, para ahli mengatakan langkah ini lebih cenderung mengubah peran pekerja pemula, bukan menggantikan mereka. Ini adalah pemikiran yang umum di kalangan ekonom.

“Aku tidak yakin kita akan menghilangkan pekerja level pemula dalam waktu dekat. Tapi, aku bisa membayangkan dunia di mana keahlian yang dibutuhkan dari mereka akan berbeda,” kata Shawn DuBravac, seorang ekonom.

DuBravac percaya “gelombang otomatisasi pertama” akan mengenai tugas-tugas terstruktur dan berulang. Tugas-tugas ini biasanya menghabiskan banyak waktu analis junior, seperti membersihkan data di spreadsheet, membuat model keuangan, dan menyusun presentasi.

Analis di perbankan investasi sering bekerja lebih dari 80 jam seminggu. Mereka menggunakan Microsoft Excel untuk membuat model keuangan.

“Dalam tahun depan, aku perkirakan perusahaan akan cepat berusaha mengotomatisasi 60% sampai 70% dari waktu yang dihabiskan analis untuk tugas-tugas ini,” tambah DuBravac.

Saat tugas rutin diotomatisasi, analis senior akan memberi mereka tugas yang lebih “rumit”. Misalnya, membuat model keuangan yang lebih kompleks atau melakukan analisis kuantitatif lebih banyak. Ini adalah keahlian yang biasanya dipelajari nanti dalam karir.

“Seringkali kita melebih-lebihkan dampak teknologi dalam menghilangkan pekerjaan. Sama seperti Excel dulu, [AI] akan membuat beberapa pekerjaan lebih efisien,” ujarnya.

MEMBACA  AS moves to dismiss the lawsuit of discrimination against SpaceXPemerintah AS bergerak untuk menolak gugatan diskriminasi terhadap SpaceX

Tapi, hanya 38% organisasi yang menggunakan AI memperkirakan AI tidak akan berpengaruh besar pada jumlah pekerja dalam tiga tahun ke depan, menurut laporan McKinsey.

Untuk strategi dan keuangan perusahaan, 29% responden memperkirakan tidak ada perubahan jumlah karyawan karena AI. Hampir sepertiga mengharapkan pengurangan, dan 30% memprediksi penambahan.

“Aku bisa lihat jumlah karyawan tetap sama. Tapi, beban kerja akan menjadi lebih ringan di beberapa area dan lebih berat di area lain,” kata DuBravac.

Ram Srinivasan dari JLL mengatakan inisiatif OpenAI ini adalah “evolusi alami dalam perbankan investasi.”

“AI akan memberi ‘kekuatan super’ pada setiap analis dan memungkinkan bank menggabungkan wawasan manusia. Analis akan menjadi peninjau dan penyesua, bukan pembangun dari nol, sehingga satu orang bisa menangani lebih banyak urusan,” jelasnya.

Tetapi, tidak semua ahli sepakat dengan pandangan positif ini. Laporan Forum Ekonomi Dunia menunjukkan 40% perusahaan berharap bisa mengurangi tenaga kerja di area yang bisa diotomatisasi AI.

Perpindahan keahlian ke otomatisasi juga menyoroti nilai pendidikan untuk pekerja pemula. Survei dari Indeed menemukan hampir setengah (49%) pencari kerja Gen Z di AS percaya AI telah mengurangi nilai gelar pendidikan tinggi mereka.

Ini mungkin berarti perusahaan keuangan akan mencari kandidat dengan keahlian baru. Kandidat yang berpengalaman bekerja dengan model AI akan membantu perusahaan keuangan membangun produk mereka sendiri.

“Mungkin akan ada permintaan lebih kuat untuk orang yang punya keahlian mendalam di AI. Keahlian itu dibutuhkan karena di bidang keuangan, yang penting bukan hanya mendapat jawaban benar, tetapi mendapatkannya lebih cepat atau lebih baik daripada pesaing,” pungkas DuBravac. Jika kamu ragu-ragu tentang rencana perjalanan ini, kita bisa untuk diskusi lagi besok. Saya akan kirim detailnya lewat email supaya lebih jelas. Bagaimana pendapat mu?

MEMBACA  Suku Bunga Tabungan Tertinggi Hari Ini, 2 November 2025(Raih APY hingga 4,21%)