Perusahaan makanan bayi organik, Once Upon a Farm, sudah mendaftar untuk IPO di Amerika, sekitar 10 tahun setelah perusahaan itu didirikan.
Once Upon a Farm yang berkantor di Berkeley, California, mau listing sahamnya di Bursa Efek New York dengan kode OFRM. Hal ini sesuai dengan dokumen yang dikirim ke SEC kemarin (29 September).
Perusahaan ini didirikan tahun 2015 sama Cassandra Curtis dan Ari Raz. Mereka jual berbagai makanan untuk bayi dan anak-anak, seperti pouch yang harus disimpan di kulkas, oat bar, makanan beku, dan camilan.
John Foraker, mantan CEO Annie’s, ikut bergabung ke perusahaan ini sebagai CEO di tahun 2017. Saat itu, dia disebut sebagai salah satu pendiri juga.
Produk-produk Once Upon a Farm dijual di banyak toko besar di AS seperti Whole Foods, Kroger, Walmart, dan Target. Mereka juga jual langsung ke konsumen lewat channel mereka sendiri.
Di tahun 2022, perusahaan ini berhasil dapat dana $52 juta dari investor yang dipimpin CAVU Venture Partners.
Tapi, sampai sekarang perusahaan masih rugi.
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember tahun lalu, Once Upon a Farm catat kerugian bersih $23,8 juta. Angka ini lebih besar dari tahun sebelumnya yang rugi $17,6 juta.
Pada paruh pertama tahun 2025 (sampai 30 Juni), kerugian bersihnya malah lebih besar lagi, yaitu $28,5 juta. Padahal tahun sebelumnya cuma rugi $4,2 juta.
Meski begitu, pendapatan penjualannya naik. Tahun 2024 pendapatannya $156,8 juta, naik dari tahun 2023 yang $94,3 juta. Di enam bulan pertama tahun ini, penjualannya sudah $110,6 juta.
Kerugian juga terjadi di bagian operasional.
Tahun lalu, perusahaan catat rugi operasional $6,3 juta. Untuk enam bulan pertama tahun 2025, kerugian operasionalnya $9,2 juta.
Dalam dokumen pendaftaran IPO-nya, Once Upon a Farm juga menyebut beberapa tantangan buat bisnis mereka.
Mereka bilang kondisi ekonomi global yang tidak pasti karena masalah politik atau ekonomi, seperti tarif atau embargo, bisa ganggu rantai pasokan mereka.
Khususnya, tarif untuk barang dari Meksiko dan Amerika Selatan, tempat mereka dapat banyak bahan buah dan sayur, bisa bikin bahan jadi langka dan harganya lebih mahal.
Hal-hal seperti ini bisa berdampak buruk untuk bisnis dan kinerja perusahaan.
Semua produk mereka diklaim organik, non-GMO, tidak ada tambahan gula, dan bebas dari perisa, pewarna, atau pengawet buatan.
Mereka menambahkan, dari makanan pertama untuk bayi sampai camilan untuk anak sekolah, mereka adalah pemimpin yang tumbuh cepat di bidang gizi anak modern. Mereka menyediakan makanan inovatif, bergizi, dan enak untuk orang tua yang sibuk.