Program Latihan 3 Tahun Tingkatkan Kelangsungan Hidup Pasien Kanker Usus
Sebuah eksperimen internasional pertama kali menunjukkan bahwa program latihan selama tiga tahun meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker usus dan mencegah penyakit kambuh.
Manfaatnya sebanding dengan obat-obatan, sehingga para ahli menyarankan pusat kanker dan asuransi untuk mempertimbangkan pelatihan olahraga sebagai standar perawatan baru bagi penyintas kanker usus. Sambil menunggu, pasien bisa meningkatkan aktivitas fisik setelah pengobatan, karena ini membantu mencegah kanker kembali.
“Ini studi yang sangat menarik,” kata Dr. Jeffrey Meyerhardt dari Dana-Farber Cancer Institute, yang tidak terlibat dalam penelitian. Ini adalah uji coba acak pertama yang menunjukkan pengurangan kekambuhan kanker dan peningkatan kelangsungan hidup berkat olahraga.
Sebelumnya, bukti didasarkan pada perbandingan orang aktif dengan yang tidak aktif—jenis studi yang tak bisa membuktikan sebab-akibat. Studi baru ini, dilakukan di Kanada, Australia, Inggris, Israel, dan AS, membandingkan orang yang dipilih acak untuk program latihan dengan yang hanya mendapat buku panduan.
“Ini bukti berkualitas tinggi,” kata Dr. Julie Gralow dari American Society of Clinical Oncology. “Saya suka studi ini karena selama ini saya promosikan hal serupa tapi dengan bukti kurang kuat.”
Temuan ini dipresentasikan di pertemuan tahunan ASCO di Chicago dan diterbitkan oleh New England Journal of Medicine. Peneliti mengikuti 889 pasien kanker usus yang selesai kemoterapi. Separuh diberi info tentang kebugaran, separuh lagi dilatih oleh pelatih selama tiga tahun.
Banyak peserta, termasuk Terri Swain-Collins (62), memilih jalan kaki 45 menit beberapa kali seminggu. “Ini membuat saya merasa lebih baik,” katanya. Dukungan pelatih membuatnya tetap termotivasi.
Setelah delapan tahun, kelompok latihan tidak hanya lebih aktif tapi juga mengalami 28% lebih sedikit kekambuhan kanker dan 37% lebih sedikit kematian. Ada lebih banyak cedera otot di kelompok ini, tapi manfaatnya jauh lebih besar.
“Hasilnya mengejutkan,” kata Dr. Christopher Booth, peneliti dari Kanada. Program latihan bisa ditawarkan dengan biaya terjangkau dan bermanfaat besar.
Peneliti juga mengumpulkan darah peserta untuk mencari tahu bagaimana olahraga mencegah kanker—apakah lewat insulin, sistem imun, atau faktor lain.
Swain-Collins masih rutin berjalan kaki sambil mendengarkan musik. Menurut Kerry Courneya dari University of Alberta, perubahan perilaku seperti ini bisa terjadi jika orang percaya manfaatnya, menemukan cara menyenangkan, dan ada dukungan sosial.
“Sekarang kita bisa pastikan olahraga meningkatkan kelangsungan hidup,” kata Courneya.
Cerita ini pertama kali muncul di Fortune.com