Nvidia (NVDA) mungkin yang paling terkenal di dunia AI, tapi Oracle (ORCL) juga menunjukkan kalau mereka bisa bersaing di bidang yang sama.
“Memang ingin rasanya untuk mengubah cerita itu,” kata Steve Sosnick, kepala strategis di Interactive Brokers, di acara Yahoo Finance Opening Bid. “Tapi saya akan tetap pilih Nvidia, karena mereka yang sudah membawa kesuksesan.”
“Intinya mereka adalah yang masih memproduksi chip yang semua orang butuh dan inginkan,” jelasnya, sambil menambahkan bahwa beberapa “pelanggan terbesar Nvidia masih menjadi pendorong utama.” Itu termasuk Amazon (AMZN), Microsoft (MSFT), Google (GOOGL), dan Meta (META).
Tapi, banyak orang bertanya: Apakah Oracle muncul sebagai pesaing serius di AI?
Perusahaan ini telah menunjukkan perkembangan yang serius. Sahamnya naik 36% pada hari Rabu setelah melaporkan angka permintaan cloud yang sangat besar.
Sahamnya sedikit turun pada hari Kamis, tapi sejak awal tahun, sahamnya sudah naik 91%.
Untuk kuartal terbaru, Oracle melaporkan booking senilai $332 miliar, angka terbesar yang pernah dilihat tim Morgan Stanley. Analis Keith Weiss menyebutnya sebagai “pergeseran besar dalam model bisnis ke arah Operator Pusat Data.”
Meski begitu, kinerja kuartalan Oracle tidak memenuhi ekspektasi untuk pendapatan dan laba. Perusahaan melaporkan pendapatan kuartal pertama sebesar $14.93 miliar, di bawah perkiraan konsensus sebesar $15.04 miliar, menurut data Bloomberg. Laba per saham adalah $1.47, sedikit di bawah perkiraan $1.48.
“Meskipun metrik yang dilaporkan dalam kuartal itu sendiri tidak impresif … semua itu tidak penting,” tulis Weiss, menambahkan bahwa Oracle mengambil “keunggulan utama di pasar dengan penambahan kontrak ini.”
CEO Oracle Safra Catz mengatakan dalam pernyataan bahwa perusahaan telah menandatangani “empat kontrak senilai miliaran dolar dengan tiga pelanggan berbeda,” yang menghasilkan kewajiban kinerja tersisa sebesar $455 miliar, naik 359% dari tahun lalu. Catz menambahkan bahwa perusahaan berharap untuk menandatangani kesepakatan miliaran dolar lagi dengan klien lain.
Manajemen sekarang memperkirakan pendapatan Cloud Infrastructure Oracle akan naik dari $18 miliar di tahun fiskal 2026 menjadi $114 miliar di tahun fiskal 2029.
Brad Sills dari Bank of America, yang meningkatkan rekomendasi Oracle menjadi Beli dan menaikkan target harga menjadi $368, menunjuk angka-angka itu sebagai bukti bahwa Oracle menjadi “platform komputasi AI yang kunci.”
“Oracle jelas memanfaatkan sejumlah keunggulan dalam bisnis perangkat lunak/keras cloud-nya untuk menarik perusahaan AI terbesar, termasuk OpenAI, xAI, Meta, NVIDIA, dan AMD,” catat Sills.
Cerita Berlanjut
Tapi, mungkin masih terlalu dini untuk menyebut Oracle sebagai wajah baru perdagangan AI. Profitabilitas dari beban kerja AI masih belum pasti, dan rencana belanja modal yang agresif — $35 miliar pada tahun fiskal 2026 — bisa membebani margin, menurut Weiss. Dia memperingatkan bahwa peralihan perusahaan ke infrastruktur “menurunkan margin kotor keseluruhan tahun fiskal 2029 menjadi 54%,” meskipun meningkatkan pendapatan.
Ini membuat Nvidia tetap menjadi pusat perhatian. Pembuat chip ini tetap menjadi pemasok pilihan untuk hyperscaler dan startup, dengan permintaan untuk GPU-nya terus melebihi pasokan.
Analis DA Davidson Gil Luria meningkatkan rekomendasi Nvidia menjadi Beli minggu ini, menaikkan target harga menjadi $210 dari $177.
“Hal yang paling penting — pertumbuhan permintaan komputasi yang sangat besar — adalah satu-satunya hal yang penting,” tulis Luria. “NVIDIA harusnya bisa mempertahankan pertumbuhan selama dua tahun ke depan, terlepas dari segmen mana pertumbuhan itu berasal.”
Luria mengakui adanya risiko, dari persaingan dengan TPU Google dan hambatan di pusat data, tapi berargumen bahwa “investor akan mengabaikan ketidaksesuaian kecil, seperti yang mereka lakukan selama beberapa kuartal terakhir.”
Francisco Velasquez adalah Reporter di Yahoo Finance. Dia bisa dihubungi di LinkedIn dan X, atau melalui email di [email protected].
Klik di sini untuk berita teknologi terkini yang akan mempengaruhi pasar saham