Nasib Tesla Berlanjut, Investor Terus Terpukul

Saham Tesla (TSLA) punya dua cerita di tahun ini. Di awal tahun, harga sahamnya turun banyak sekali. Ini karena penjualan dan keuntungan global menurun, juga kelakuan politik Elon Musk bikin konsumen marah. Tapi kemudian, harga sahamnya balik naik dengan cepat. Investor mulai lihat potensi masa depan Tesla di bidang kecerdasan buatan (AI), robotika, dan robotaxi.

Sekarang, Tesla menghadapi masalah di pasar penting, yaitu Cina. Hampir semua perusahaan mobil di Cina sedang susah. Pasarnya cepat beralih ke mobil listrik, dan pemerintah bantu dengan subsidi. Hal ini bikin banyak perusahaan mobil listrik lokal yang maju dan muncul perang harga yang sangat ketat. Perusahaan mobil asing seperti Tesla kesusahan bersaing.

Tesla sebenarnya lebih baik dari pesaing lain, tapi tetap merasakan dampaknya. Data terbaru menunjukkan penjualan Tesla di Cina anjlok ke 26.006 unit di bulan Oktober, yang terendah dalam tiga tahun. Angka ini turun 36% dari tahun sebelumnya dan jauh dari angka September, yaitu 71.525 unit. Pangsa pasar Tesla di Cina juga turun drastis menjadi hanya 3,2%.

Sedikit berita baiknya, ekspor mobil buatan Cina dari Tesla naik ke 35.491 unit, yang tertinggi dalam dua tahun. Sayangnya, masalah Tesla lebih luas dari itu. Penjualannya turun 23% di empat pasar besar lainnya.

Meski penjualan lagi turun, nilai Tesla di bursa saham tetap sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari gabungan Ford dan General Motors. Kenapa? Karena investor fokus pada potensi masa depan Tesla. Pemegang saham baru saja setuju memberikan paket bayaran untuk CEO Elon Musk yang bisa mencapai $1 triliun. Tapi, syaratnya Musk harus mencapai target-target besar di bisnis masa depan, seperti menjual langganan bantuan pengemudi, robot, dan mengoperasikan robotaxi.

MEMBACA  Hujan yang Terus Menerus Meningkatkan Kasus Penyakit Jamur Mematikan di California

Jadi, ini waktu yang tepat untuk investor memikirkan ulang tentang Tesla. Tesla punya kemampuan untuk berinovasi di bidang AI dan kendaraan tanpa supir, tapi saat ini bisnis utamanya tetaplah mobil, dan bisnis itu sedang tidak bagus. Investor harus siap menghadapi beberapa kuartal yang sulit untuk Tesla ke depan.