Oleh Echo Wang
(Reuters) – Meta Platforms terus berushaa untuk mengajak mitra luar guna membantu biaya infrastruktur besar yang dibutuhkan untuk AI. Mereka mengumumkan rencana pada hari Kamis untuk menjual aset pusat data senilai $2 miliar sebagai bagian dari strategi tersebut.
Strategi ini menunjukan perubahan besar di kalangan raksasa teknologi—yang biasanya membiayai pertumbuhan sendiri—karena mereka menghadapi biaya tinggi untuk membangun dan mengoperasikan pusat data demi mendukung AI generatif.
Pemilik Instagram dan WhatsApp minggu ini mengatakan mereka mencari cara bekerja sama dengan mitra keuangan untuk mengembangkan pusat data bersama, guna membantu membiayai pengeluaran besar tahun depan.
“Kami sedang eksplorasi cara bekerja dengan mitra keuangan untuk mengembangkan pusat data bersama,” kata CFO Meta Susan Li dalam konferensi setelah laporan laba pada Rabu.
Meskipun perusahaan masih berencana membiayai sebagian besar pengeluaran modal secara internal, beberapa proyek bisa menarik “pendanaan eksternal signifikan” dan memberi fleksibilitas lebih jika kebutuhan infrastruktur berubah, kata Li.
Perusahaan belum memiliki transaksi final untuk diumumkan, ujarnya.
Namun, pengumuman dalam laporan kuartal Meta menandakan rencana semakin matang.
Dalam laporan kuartal Kamis, Meta menyatakan telah menyetujui rencana pada Juni untuk melepas beberapa aset pusat data dan mengklasifikasi ulang aset tanah dan pembangunan senilai $2,04 miliar sebagai “tersedia untuk dijual.”
Aset ini diharapkan dapat diserahkan ke pihak ketiga dalam 12 bulan ke depan untuk pengembangan pusat data bersama.
Meta tidak mencatat kerugian atas klasifikasi ulang ini, yang menilai aset pada nilai terendah antara nilai buku atau nilai wajar dikurangi biaya penjualan. Per 30 Juni, total aset tersedia untuk dijual mencapai $3,26 miliar, menurut laporan.
Meta menolak berkomentar untuk artikel ini.
CEO Mark Zuckerberg telah merencanakan investasi ratusan miliar dolar untuk membangun “superklaster” pusat data AI guna kecerdasan super.
“Salah satu dari ini saja bisa mencakup sebagian besar luas Manhattan,” katanya.
Pemilik Instagram dan WhatsApp pada Rabu menaikkan perkiraan pengeluaran modal tahunan sebesar $2 miliar, menjadi $66 miliar hingga $72 miliar.
Mereka melaporkan penjualan iklan lebih baik dari perkiraan, didorong oleh peningkatan target dan pengiriman konten berbasis AI. Para eksekutif mengatakan keuntungan ini membantu menutupi biaya infrastruktur yang meningkat terkait dorongan AI jangka panjang.
(Pelaporan oleh Echo Wang di New York; Penyuntingan oleh Sayantani Ghosh dan Marguerita Choy)