Laura selalu jadi perencana di kelompok temannya. Dia menghabiskan bertahun-tahun memikirkan masa depan, menabung setiap rupiah. Besar dengan uang tidak banyak membuat stabilitas keuangan jadi prioritas utamanya.
Tapi sekarang umurnya 35 tahun, dia merasa telah melewatkan tahun-tahun yang seharusnya santai, lebih banyak menghabiskan uang, dan menikmati hidup. Saat lihat teman-temannya, banyak yang kondisi keuangannya sama — bedanya, mereka tidak ragu untuk jalan-jalan, nonton konser, atau ambil waktu libur di usia 20-an.
Sekarang Laura mulai bertanya-tanya, apakah semua penghematan itu benar-benar setimpal.
Bekerja keras dan menabung bukan cuma kegiatan Laura — itu bagian dari rencananya jauh sebelum kuliah. Dia tahu pinjaman mahasiswa tidak bisa dihindari, jadi dia kerja paruh waktu di SMA dan menabung setiap dolar agar pinjaman dan bunganya di masa depan serendah mungkin.
Dia lanjutkan ini saat kuliah. Saat teman-teman liburan spring break, dia ambil shift tambahan di restoran tempat dia kerja.
Setelah lulus, dia langsung terjun ke karier. Niat melunasi pinjaman dengan cepat, dia potong pengeluaran di mana bisa: bawa bekal makan siang, tinggal dengan banyak teman sekamar, dan nyetir mobil bekas.
Sekarang, semua perencanaan itu membuahkan hasil. Dia tinggal di kota besar di Midwest, dan penghasilannya sedikit di atas $90,000 setahun sebagai spesialis SDM di perusahaan teknologi. Pinjaman mahasiswanya sudah lunas, dan dia menyetor jumlah maksimal ke 401(k) yang diimbangi perusahaannya, jadi sekarang dia punya $150,000 tabungan pensiun. Ini berarti tabungannya sesuai untuk usianya. (1)
Dengan menabung dan berinvestasi sejak usia 20-an, Laura telah menikmati manfaat dari bunga majemuk. Saat dia pensiun nanti, tabungannya bisa jadi dua kali lipat dibandingkan jika dia mulai menabung di usia pertengahan 30-an.
Laura juga punya dana darurat yang bisa untuk biaya hidup enam bulan, disimpan di rekening tabungan berbung tinggi.
Dia juga punya kondominium. Dia memutuskan beli unit dua kamar, supaya bisa punya teman sekamar, yang uang sewanya membantu bayar cicilan.
Cerita Berlanjut
Meski sudah berusaha keras, Laura mulai mempertanyakan tahun-tahun dia habiskan untuk menabung. Dia berharap dia lebih sering jalan-jalan, pergi ke konser yang dia tolak, dan membiarkan dirinya lebih santai. Rasanya semua orang di sekitarnya akhirnya berada di posisi keuangan yang mirip — cuma mereka juga sempat menikmati usia 20-an mereka. Sekarang dia khawatir dia terlalu hati-hati dan melewatkan banyak kenangan indah.
Baca Lagi: Ini 5 langkah pasar yang tidak bisa diabaikan menuju 2026 — dan apa yang dilakukan investor pintar sekarang untuk bersiap
Laura mampu tambahkan lebih banyak kegembiraan dan spontanitas dalam hidupnya, dan dia sudah pantas mendapatkanya. Tapi mungkin sulit baginya untuk ubah kebiasaan. Dia bisa pertimbangkan mengubah anggarannya agar termasuk ruang untuk keinginannya, bukan cuma tabungan dan pengeluaran. Contoh strategi ini adalah anggaran 50/30/20, yang mengalokasikan 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan dan 20% untuk tabungan.
Untuk penabung seperti Laura, 30% untuk keinginan mungkin terlalu besar. Dia juga bisa pertimbangkan rencana anggaran 70/20/10, yang mengalokasikan 70% untuk biaya hidup, 20% untuk tabungan atau utang dan 10% untuk pengeluaran pribadi.
Dia juga bisa tentukan satu hal dari daftar keinginan yang ingin dia beli, lalu bagi biayanya, misalnya selama enam bulan, dan masukkan ke dalam anggaran yang ada. Apapun pilihannya, membuat keputusan dan memasukkannya ke anggaran akan membantunya belajar melonggarkan pengeluaran, dan mulai menikmati hidup yang sudah dia perjuangkan.
Teman sebaya Laura mungkin tampak baik-baik saja secara keuangan, tapi menurut Experian, rata-rata utang orang Amerika mencapai $104,755 pada pertengahan 2025. (2) Ingat, orang memposting hal-hal yang ingin kamu lihat di internet, seperti liburan dan makan di luar, tapi mereka tidak memposting tentang skor kredit atau utang kartu kredit berbunga tinggi.
Karena Laura sangat pandai menabung dan mengikuti rencana, dengan memasukkan pengalaman menyenangkan ke dalam anggarannya, dia bisa mudah ikuti rencana baru yang dia buat untuk dirinya sendiri. Rencana yang menyertakan kesenangan tetaplah sebuah rencana.
Dengan pendekatan disiplin yang sama untuk menabung dan untuk belanja, dia bisa pastikan untuk memperkaya hidupnya dengan pengalaman yang berharga. Mungkin terdengar aneh, tapi dia sudah punya keterampilannya — dia hanya perlu mengubah tujuannya.
Kami hanya mengandalkan sumber terpercaya dan pelaporan pihak ketiga yang kredibel. Untuk detailnya, lihat etika dan panduan editorial kami.
Artikel ini hanya menyediakan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat. Disediakan tanpa jaminan apapun.