Konflik panjang di Timur Tengah sekarang jadi skenario “paling mungkin” setelah aksi Amerika Serikat meningkat akhir pekan lalu, kata analis komoditas ANZ pada Senin pagi.
“Risiko gangguan pasokan di pasar minyak mentah naik tajam setelah konflik Israel-Iran semakin panas,” tulis Daniel Hynes dan Soni Kumari, ahli strategi komoditas di bank Australia itu, dalam catatan mereka.
“Menurut kami, skenario paling mungkin (kami perkirakan 50% kemungkinan) adalah perang berkepanjangan. Ini bakal bikin pasokan minyak terancam langsung,” kata mereka.
“Tapi, pasar minyak sekarang lebih siap hadapi ini dibanding dulu,” tambah mereka, sambil bilang OPEC punya lebih dari 6 juta barel cadangan per hari yang bisa dipakai cepat.
Mereka prediksi harga minyak bakal di kisaran $75-$85 per barel “untuk skenario ini.”