Dividen oleh Designer491 via iStock
Pasar saham sudah pulih dengan cepat karena kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi mulai berkurang, dan saham teknologi kembali jadi pusat perhatian. Meski perusahaan dengan pertumbuhan tinggi sering menarik perhatian, kita mudah lupa pada perusahaan yang lebih stabil, yang memberikan pendapatan konsisten dan peningkatan modal jangka panjang dengan tenang, tahun demi tahun.
Salah satu kelompok yang sering terlupakan adalah Dividend Kings. Ini adalah perusahaan yang sudah menaikkan dividen mereka selama lebih dari 50 tahun berturut-turut. Di antara kelompok elit ini, Walmart (WMT) menonjol karena kinerja yang stabil dan komitmennya untuk memberi imbalan kepada pemegang saham.
Raksasa ritel ini lama menjadi pilihan utama di portofolio yang fokus pada stabilitas, pendapatan, dan ketahanan di berbagai siklus pasar. Walmart mempertahankan rekor kenaikan dividen dan menaikkan dividen sebesar 13% menjadi $0,94 per saham awal tahun ini. Ini adalah tahun ke-52 berturut-turut WMT menaikkan dividen, yang menunjukkan kekuatan finansial dan kemampuannya untuk mempertahankan pembayaran.
Kemampuan Walmart menaikkan dividen secara konsisten bukan hanya karena ukuran atau dominasi pasar. Ini mencerminkan efisiensi operasional yang kuat dan model bisnis yang terus berkembang. Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan melakukan langkah strategis untuk tetap unggul di dunia ritel yang berubah. Walmart masuk ke bisnis dengan margin lebih tinggi, seperti iklan dan program keanggotaan, yang tidak terlalu bergantung pada volume ritel murni tapi lebih fokus pada keuntungan.
Meski kinerja finansial dan pertumbuhan dividennya kuat, harga saham Walmart tetap relatif rendah tahun ini. Perbedaan antara kinerja finansial dan harga sahamnya mungkin menunjukkan pasar belum sepenuhnya menghargai potensi pertumbuhan Walmart, yang bisa jadi kesempatan beli.
Posisi Walmart sebagai pemimpin harga rendah bisa menguntungkan, mendorong laba dan kinerja saham. Selain itu, analis optimis dengan prospeknya berkat arus kas yang stabil, neraca yang kuat, dan eksekusi yang konsisten di ritel fisik dan digital.
Dengan ini, mari kita lihat mengapa Dividend King ini siap melesat di 2025 dan seterusnya.
Walmart berubah dari raksasa ritel tradisional menjadi kekuatan digital, dan perubahannya berhasil. Meski penjualan toko tetap kuat, fokus perusahaan pada sumber pendapatan dengan margin tinggi—seperti e-commerce, iklan, dan keanggotaan—mempercepat keuntungan lebih cepat dari pertumbuhan pendapatan.
Yang menarik, operasi e-commerce Walmart mulai untung di kuartal pertama tahun fiskal ini. Efisiensi pengiriman, terutama di logistik last-mile, membantu menjaga margin. Selain itu, semakin banyak pelanggan yang membayar untuk pengiriman cepat, sehingga ekonomi unit dan margin membaik. Walmart mengatakan akan segera mencapai 95% populasi AS dengan pengiriman kurang dari tiga jam, dan pengiriman internasional same-day atau next-day naik 35%.
Bisnis iklan Walmart berkembang pesat dan mendorong marginnya. Pendapatan iklan melonjak 50% di semua pasar di Q1, didorong oleh akuisisi VIZIO. Di AS, Walmart Connect, platform iklan utamanya, naik 31% dibandingkan tahun lalu. Penjualan iklan Sam’s Club tumbuh 21%, sementara iklan internasional, dipimpin Flipkart di India, naik 20%.
Pendapatan keanggotaan terus naik, tumbuh hampir 15% di seluruh perusahaan. Sam’s Club mengalami pertumbuhan sekitar 10% di AS, didorong oleh tingkat perpanjangan yang lebih tinggi dan penjualan keanggotaan Plus yang meningkat. Walmart+ berkembang cepat, sementara Sam’s Club China melaporkan kenaikan pendapatan keanggotaan lebih dari 40%.
Perubahan ini memposisikan Walmart untuk menghasilkan pertumbuhan laba yang kuat meski ada tantangan ekonomi seperti tarif dan perubahan permintaan konsumen. Kombinasi layanan digitalnya meningkatkan margin dan ketahanan.
Meski saham Walmart belum memberikan keuntungan besar di 2025, momentum bisnis dengan margin tinggi dan fokusnya pada peningkatan nilai pemegang saham membuatnya menarik. Analis mempertahankan rekomendasi Strong Buy untuk saham Walmart.
Walmart mungkin belum menunjukkan kinerja saham yang spektakuler belakangan ini, tapi fundamentalnya tetap kuat, membangun dasar yang kokoh untuk pertumbuhan di masa depan. Walmart terus berkembang melampaui akar ritel tradisionalnya dengan masuk ke bidang-bidang ber