Mengapa skenario ‘tidak mendarat’ dapat terjadi pada akhirnya

Ekonomi Amerika Serikat mungkin tidak akan mengalami “soft landing” setelah semua. Soft landing terjadi ketika pertumbuhan ekonomi melambat cukup untuk menurunkan inflasi di bawah target 2% Federal Reserve tanpa menjerumuskan ekonomi ke dalam resesi. Banyak pihak di Wall Street mengharapkan hal ini terjadi, karena bank sentral mulai menurunkan suku bunga. Alicia Levine dari BNY Wealth memiliki pandangan yang lebih optimis. Dia berpikir bahwa ekonomi tengah mengalami skenario tanpa pendaratan karena terus berkembang tanpa melambat. “Jauh ini, jelas pendapatan bank lebih baik dari yang diharapkan, baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih. Pendapatan bunga bersih lebih baik dari yang diharapkan. Jadi, itu adalah sinyal baik untuk ekonomi,” kata kepala strategi investasi dan ekuitas perusahaan itu kepada “Squawk Box” CNBC pada hari Selasa. “Hal lain yang menunjukkan bahwa panggilan kami untuk ‘tanpa pendaratan’ sebenarnya berjalan.” Ucapannya datang setelah sejumlah hasil pendapatan yang lebih baik dari yang diharapkan dari bank seperti Wells Fargo dan JPMorgan Chase minggu lalu. Bank of America, sementara itu, melaporkan hasil yang kuat pada hari Selasa. Tujuan Levine, yang memiliki target S & P 500 akhir tahun sebesar 5.900, menunjukkan bahwa laju pertumbuhan produk domestik bruto riil untuk kuartal ketiga terlihat “sangat dekat” dengan 3%. Itu akan menandai dua kuartal berturut-turut pertumbuhan PDB riil 3%, karena kuartal kedua melihat ekonomi tumbuh pada laju tahunan 2,8%. “Itu bukan pendaratan,” lanjutnya. “Dan itu adalah tujuan, bukan? Tujuannya selalu untuk mendapatkannya di atas 2%.” Bukan hanya hasil pendapatan bank yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang solid. Laba bersih perusahaan Amerika Serikat secara keseluruhan berada pada level tertinggi sepanjang masa dan sekitar 60% lebih tinggi dari levelnya tepat sebelum pandemi Covid-19, menurut data dari MRB Partners. Perusahaan tersebut juga mengharapkan ekspansi ekonomi akan terus berlanjut. “Keuangan sektor korporat AS yang kuat menunjukkan tingkat perekrutan dan pengeluaran modal yang sehat akan tetap tinggi,” tulis Peter Perkins, mitra strategi global perusahaan itu, dalam catatan hari Selasa. “Sektor korporat akan tetap menjadi benteng bagi ekonomi AS secara keseluruhan.” Ekonomi dan pasar saham bisa menghadapi beberapa hambatan, terutama jika inflasi tetap ada dan Fed tidak bisa menurunkan suku bunga sebanyak yang diantisipasi investor.

MEMBACA  Terpilih Sebagai Presiden AIUA, UIN Jakarta Berharap Dapat Memperkuat Program Pertukaran Pelajar