Mengapa Pemborosan Talenta AI Mark Zuckerberg Bukan Jaminan Meta Akan Menyaingi Kompetitor

Di minggu terakhir ini saja, Meta telah mengambil lebih dari belasan peneliti AI teratas dari perusahaan saingannya. Mereka memberikan bonus tunai langsung hingga $100 juta untuk setiap orang sebagai usaha gila-gilaan agar bisa bersaing di perlombaan AI, setelah ketinggalan dari pemimpin pasar seperti OpenAI dan Anthropic.

Tapi mungkin CEO Meta Mark Zuckerberg harus ingat lirik lagu The Beatles tahun 1960-an bahwa uang “tak bisa membeli cinta”—atau dalam kasus ini, membeli kinerja.

Banyak yang ingat kegagalan Michael Eisner di Disney setelah kehilangan $140 juta untuk mempekerjakan agen super Michael Ovitz, yang akhirnya keluar dengan kegagalan. Begitu juga Yahoo yang merekrut bintang Google Henrique de Castro dengan bayaran $60 juta, tapi dia gagal setelah setahun bekerja pada 2014.

Ada banyak contoh di berbagai sektor dan sejarah yang menunjukkan bahwa memberikan banyak uang untuk merekrut bakat teratas dari pesaing tidak pernah cukup. Dari olahraga hingga manajemen investasi—bahkan di akademisi—banyak kisah peringatan tentang kepercayaan yang salah karena memberi uang besar pada bakat teratas yang akhirnya gagal. Kebesaran ternyata lebih sulit dibeli daripada kelihatannya.

### Fanfare menuju kegagalan – kesalahan mesianik
Salah satu alasan merekrut bakat teratas dari saingan sering gagal adalah karena perusahaan sering mendapatkan bakat tersebut setelah mereka melewati masa kejayaannya. Ini sangat jelas di dunia olahraga, di mana atlet mencapai puncak di usia muda dan menurun karena usia dan cedera.

Di tahun 1980-an, pemilik New York Yankees George Steinbrenner terkenal karena memberikan kontrak besar pada bintang yang sudah tua. Meskipun ia membuat rekor kontrak terbesar, Yankees justru berada di tingkat biasa-biasa saja karena bintang-bintang ini sering cedera dan bermasalah.

MEMBACA  Meta tetap bertaruh besar pada AI meskipun DeepSeek mengguncang pasar

Fenomena produktivitas awal diikuti stagnasi di akhir karir juga terjadi di akademisi. Banyak peneliti yang paling produktif di awal karir, lalu menurun setelah mendapat jabatan tetap.

Mesias yang dibawa dari luar untuk menyelamatkan perusahaan jarang memenuhi harapan. Contohnya Ray Ozzie, visioner perangkat lunak yang direkrut Microsoft tapi gagal menciptakan karya baru di sana.

### Hubungan antara gaji dan kinerja
Tidak hanya soal penurunan di akhir karir, hubungan antara gaji tinggi dan kinerja seringkali tidak jelas—bahkan kadang berkorelasi negatif.

Di dunia bisnis, banyak penelitian menemukan bahwa gaji CEO yang tinggi tidak berpengaruh besar pada kinerja saham perusahaan. Bahkan, perusahaan dengan CEO bergaji rendah sering memberikan keuntungan lebih besar bagi pemegang saham.

CEO legendaris seperti Warren Buffett dan Jeff Bezos terkenal dengan gaji tunai yang relatif rendah, sementara CEO kontroversial seperti Adam Neumann (WeWork) mendapat bayaran besar sementara perusahaan hancur.

### Jenius inovatif sering tidak dihargai secara finansial
Zuckerberg berharap dengan menghabiskan banyak uang, Meta bisa mengejar inovasi AI. Tapi dia lupa bahwa banyak penemu besar seperti Tim Berners-Lee (pencipta World Wide Web) tidak pernah mendapat untung dari penemuannya sendiri.

### Berlari ke arah yang salah
Meta mungkin sedang melakukan kesalahan yang sama seperti Merrill Lynch sebelum krisis finansial 2008, di mana mereka mengeluarkan bonus besar untuk merekrut bakat dari pesaing, tapi akhirnya justru merugi besar.

### Ketergantungan pada bintang vs budaya inspirasi
Peneliti AI di Meta sudah memperingatkan bahwa masalah mereka lebih dalam—ada “kanker” dalam budaya perusahaan yang penuh ketakutan dan kepemimpinan yang tidak kompeten.

Super Bowl tahun ini mengingatkan kita bahwa uang bisa membeli banyak hal, tapi tidak bisa membeli segalanya. Kemenangan sering datang dari tim yang solid, bukan hanya kumpulan bintang individual.

MEMBACA  Pasar Mengencang Setelah Pernyataan FED dan Tarif Baru

Pendapat di atas adalah pandangan penulis dan tidak selalu mencerminkan pendapat Fortune.