Mengapa Anjloknya Harga Minyak Bisa Jadi Peringatan Akan Resesi

Di siaran langsung Market on Close yang terbaru, seorang penonton bernama Richard nanya pertanyaan yang sangat tajam:

“ITB — indeks konstruksi — kelihatannya jadi yang pertama turun, menunjukkan kelemahan di ekonomi secara keseluruhan. Apakah ini cuma retracement biasa atau pertanda hal yang akan datang?”

John Rowland, CMT, langsung menjawab dengan memperlebar pembahasan. Dia sebut dua barometer klasik untuk pertumbuhan global: tembaga dan minyak mentah.

“Kalau ‘Dr. Copper’ adalah tolok ukur untuk aktivitas ekonomi,” jelas John, “maka minyak mentah itu seperti ‘canary in the coal mine’ untuk resesi.”

Kedua komoditas ini secara historis adalah indikator utama untuk siklus bisnis.

Tembaga (alias “Dr. Copper”) dapat julukan itu karena dipakai di banyak sekali aplikasi industri — dari pembangunan rumah dan manufaktur sampai jaringan listrik dan mobil listrik. Kalau harga tembaga turun, itu sering artinya permintaan industri lagi melambat.

Minyak mentah (CLX25), di sisi lain, mencerminkan denyut nadi dari konsumsi energi global. Kenaikan harga minyak bisa menunjukan ekspansi ekonomi, sementara penurunan tajam sering menunjukan permintaan yang melemah atau ketakutan akan resesi.

Pada siaran Jumat lalu, kedua komoditas ini memberikan sinyal peringatan:

“Minyak turun sekitar $2.50 hari ini,” kata John. “Itu signifikan. Kita lihat penurunan harga minyak mentah — dan itu bisa jadi sinyal bahwa ekspektasi pertumbuhan sedang melunak.”

Pengamatan Richard tentang iShares U.S. Home Construction ETF (ITB) cocok dengan teka-teki makro yang lebih besar. Sektor perumahan sering jadi yang pertama melambat ketika suku bunga naik atau sentimen konsumen jadi hati-hati.

Kalau digabung dengan kelemahan di tembaga (HGZ25) dan minyak, datanya mulai ‘berirama’ dengan perlambatan ekonomi awal siklus yang terlihat di dekade sebelumnya.

MEMBACA  23andMe yang Bangkrut Bisa Segera Menjual Data Pribadi Anda yang Paling Rahasia

Pertama, lihat analisa mendalam John Rowland tentang konteks luas dari penjualan pasar hari Jumat. Lalu, pantau sinyal peringatan dini ini di Barchart.

Data pemerintah masih belum tersedia karena shutdown… tapi setelah buka kembali, gunakan Kalender Ekonomi Barchart untuk memantau rilis data ISM Manufaktur, Pembangunan Perumahan, dan GDP yang bisa mengkonfirmasi (atau menyangkal) narasi perlambatan ini.

Penurunan tembaga + penurunan minyak + pelemahan konstruksi = pasar yang mungkin memberi sinyal pertumbuhan yang lebih lambat.

Tapi, Rowland ingatkan trader untuk tidak panik — tapi untuk perhatian:

“Ini bukan sinyal panik. Ini adalah titik observasi. Ketika komoditas yang mendorong pertumbuhan mulai melambat, saatnya untuk mulai memperhatikan ke mana modal berputar.”

Apakah itu berarti menyeimbangkan kembali portofolio ke sektor defensif, mengencangkan stop loss, atau mencari peluang yang undervalue — grafik dan data di Barchart bisa bantu kamu tetap di depan.

Tonton analisa singkat John tentang tanda-tanda peringatan →

Pada tanggal publikasi, Barchart Insights tidak memegang posisi (baik langsung atau tidak langsung) di sekuritas mana pun yang disebut dalam artikel ini. Semua informasi dan data dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasional. Artikel ini pertama kali diterbitkan di Barchart.com