Meghan, Duchess of Sussex, Membahas Hubungan Rumitnya dengan Media Sosial dan Dampaknya pada Strategi Bisnis

Meghan, Duchess of Sussex, dulu pernah kerja ajarin cara bungkus kado di toko Paper Source waktu dia masih audisi jadi aktris. Wanita Amerika yang dulu main di serial Suits ini bilang, lewat brand barunya ‘As Ever’, dia kayak balik ke akarnya dengan cara yang gak disangka.

"Aku gak nyangka bakal begini, tapi ya ini kenyataannya," kata dia waktu diwawancara.

Tahun ini, dia luncurin brand gaya hidup ‘As Ever’, dengan Netflix sebagai investor dan partner satu-satunya. Karena suka banget sama barang-barang yang bisa dipegang, brandnya jual barang rumah kayak selai, bunga kering, dan teh. Dia juga kasih tau mungkin bakal ada produk lain lagi. Dia juga sekarang lebih aktif di media lewat acara Netflix "With Love, Meghan" dan podcast "Confessions of a Female Founder".

Dulu, sebelum nikah sama Pangeran Harry di tahun 2018, dia punya blog gaya hidup namanya The Tig.

Hubungan Meghan sama media sosial itu cukup rumit, apalagi ingat pengalaman dia dulu. "Aku punya hubungan yang sangat rumit sama media sosial," kata Meghan. Tapi dia juga ngerti kalo media sosial itu penting buat bisnis.

Dulu dia sempat berhenti pakai media sosial, dan baru balik lagi pas bulan Januari waktu luncurin ‘As Ever’. Sekarang dia lagi coba cari cara pakai media sosial yang cocok buat dia, keluarganya, dan bisnisnya.

Salah satu caranya adalah dengan mematikan kolom komentar. Katanya, ini buat lindungi diri sendiri, timnya, dan juga para pendukungnya.

Tapi supaya komunitasnya tetap tumbuh, Meghan suka bagi-bagi catatan tulisan tangan untuk para penggemarnya. Dia bilang, ini cara kreatif buat kasih tau bahwa dia dengar dan hargai masukan dari mereka. Intinya, dia cari cara yang paling pas buat dia, tapi yang juga bisa bantu kembangkan bisnisnya dengan jujur.

MEMBACA  Google Memecat 28 Pekerja yang Memprotes Kontrak Israel senilai $1.2 Miliar

Dedikasi Duchess Meghan untuk Wanita di Bisnis

Meghan sudah lama fokus pada hak-hak perempuan. Waktu umur 11 tahun, dia pernah nulis surat protes karena iklan sabun cuci piring yang dia anggap seksis. Dia minta kata "wanita" di iklan itu diganti jadi "orang". Dia kirim suratnya ke perusahaan itu, juga ke Hillary Clinton dan pengacara hak perempuan.

Dia juga pernah kasih pidato penting di PBB tentang kesetaraan gender di tahun 2015, dan masih aktif menyuarakan isu-isu sosial. Meghan juga investasi di perusahaan yang dipimpin perempuan. Dia bilang, gaya investasinya itu seperti "dolphin tank" – lebih suportif dan ramah.

Perjalanan bisnis medianya – seperti proyek Netflix dan berakhirnya kerja sama dengan Spotify – menjadi perhatian banyak orang di Hollywood.

Majalah Fortune juga pernah mengundangnya untuk berbicara tentang bahaya di dunia online dan pentingnya tanggung jawab perusahaan teknologi, yang masih berlanjut sampai sekarang.