Alphabet (NASDAQ: GOOGL) (NASDAQ: GOOG) sedang melewati masa penting dengan pertumbuhan bisnis yang cepat, performa iklan yang kuat, dan kepemimpinan di bidang AI serta komputasi awan. Namun, ada juga keputusan antitrust yang bisa mempengaruhi perusahaan.
Keputusan dari Hakim Amit Mehta dalam kasus antitrust Departemen Kehakiman AS diperkirakan akan keluar sebelum 8 Agustus 2025. Ini bisa mengubah cara kerja Alphabet, tapi dampak jangka panjangnya dianggap masih bisa dikelola.
Meski ada ketidakpastian regulasi, pertumbuhan inti Alphabet dan inisiatif AI-nya menunjukkan kekuatan yang berkelanjutan, seperti dikatakan analis J.P. Morgan, Doug Anmuth.
Anmuth memberikan rating "Overweight" untuk Alphabet dengan target harga $232. Ia melihat pertumbuhan bisnis yang cepat, iklan yang stabil, dan kepemimpinan di AI serta cloud.
Walaupun kasus antitrust masih jadi perhatian investor, Anmuth yakin risikonya bisa dikendalikan dan mungkin sudah terlalu diperhitungkan dalam harga saham.
Keputusan Hakim Mehta nanti kemungkinan akan melarang praktik eksklusif Google Search di perangkat Apple (NASDAQ: AAPL), ponsel Android, dan browser pihak ketiga di AS. Tindakan lebih keras seperti larangan pembayaran distribusi atau pemisahan Chrome dianggap kurang mungkin.
Alphabet kemungkinan akan mengajukan banding atas keputusan antitrust tahun 2024, yang bisa memperpanjang proses regulasi selama 1,5–2,5 tahun.
Dari sisi keuangan, Anmuth memperkirakan laba per saham (EPS) Alphabet bisa turun 5–10% pada 2026 jika ada aturan yang ketat. Sektor yang paling terdampak adalah pendapatan Search & Other di AS.
Tapi, performa kuartal kedua Alphabet tetap kuat. Pendapatan Google Cloud naik 32%, sementara Search & Other naik 11% (tidak termasuk efek nilai tukar). Margin operasi juga meningkat sekitar 150 basis points meski ada peningkatan pengeluaran untuk AI.
Harga saham Alphabet saat ini dinilai menarik, dengan PER 18,3x untuk 2026 dan 16,3x untuk 2027. Anmuth memperkirakan EPS 2027 akan mencapai $11,89, mendukung target harga $232.
Alphabet adalah pilihan kedua terbaik Anmuth setelah Amazon (NASDAQ: AMZN), karena kepemimpinan di AI, pertumbuhan iklan di Search dan YouTube, serta ekspansi Google Cloud.
Meski ada ketidakpastian hukum, Alphabet tetap jadi salah satu peluang terbaik di sektor teknologi. Jika sahamnya turun karena keputusan antitrust, itu bisa jadi kesempatan beli yang bagus.
Harga saham GOOGL turun 0,74% jadi $191,71 pada Senin.
Baca Juga:
Google Cloud, YouTube, dan Search Beri Potensi Besar: Goldman Sachs
Analis Lain Juga Merekomendasikan Beli:
- MKM Partners (Feb 2022) – Buy
- Mizuho (Feb 2022) – Buy
- Piper Sandler (Feb 2022) – Overweight
© 2025 Benzinga.com. Hak cipta dilindungi.