Kami baru saja publikasi artikel berjudul Analysts Are Talking About These 10 Stocks as AI Investments Continue to Grow. Apple Inc (NASDAQ:AAPL) adalah salah satu saham yang lagi dibahas para analis.
Alex Kantrowitz, pendiri Big Technology, bilang dalam program terbaru di CNBC bahwa Apple Inc (NASDAQ:AAPL) akhirnya sudah mengalihkan perhatian pasar dari AI ke bisnis intinya, yaitu iPhone, dengan meluncurkan model terbaru. Menurut dia, meski kemajuan Apple di AI masih jadi masalah, perusahaan ini sudah berhasil ganti cerita untuk sementara.
"Yang pertama, ini berita bagus untuk Apple karena ada cerita tentang perusahaan ini yang tidak melibatkan AI. Sekarang kita kembali ke akar Apple, yaitu mereka pembuat ponsel yang hebat dan peningkatan untuk model ini sudah keluar. Orang-orang mau model ini karena lebih tahan lama, baterainya lebih awet, dan mereka kembali ke bisnis utamanya. Kita dengar tentang produknya langsung dan orang-orang merespon. Jadi, narasi bahwa Apple tidak bisa melakukan AI selama beberapa tahun terakhir emang masih masalah, tapi mereka sudah ganti ceritanya. Orang-orang merespon. Mereka antri untuk beli iPhone, baik di New York maupun di Cina, yang sangat penting."
Gambar oleh MayoFi dari Pixabay
Apple punya keterbatasan dalam berinovasi untuk merevolusi iPhone-nya setiap tahun. Survei UBS menunjukkan bahwa siklus upgrade iPhone di AS sudah mencapai 35 bulan. Laporan terpisah dari Consumer Intelligence Research Partners menyebutkan sekitar 63% pengguna iPhone menyimpan smartphone mereka selama lebih dari dua tahun. Apple mulai kehilangan keunggulan harganya karena harus batasi harga untuk bersaing di pasar penting seperti Cina. Samsung, Xiaomi, dan perusahaan lain bisa luncurkan fitur hardware dan software yang canggih untuk saingan Apple dan memberikan tekanan pada perusahaan ini di Asia.
Macquarie Core Equity Fund menyatakan ini tentang Apple Inc. (NASDAQ:AAPL) dalam surat investor kuartal kedua 2025 mereka:
"Apple Inc. (NASDAQ:AAPL) turun di kuartal ini dan performanya jauh di bawah S&P 500. Sekuritas ini berkontribusi pada performa relatif karena kami memegang lebih sedikit, sekitar 50% lebih rendah dari bobot patokan. Meskipun Apple masih punya atribut yang bagus dan niat pembelian ulang yang kuat, perusahan ini gagal tumbuh dengan tingkat seperti dulu karena banyak produk utamanya sudah matang."