Mark Cuban Ungkap Alasan Menyimpan Sebagian Besar Portofolio dalam Bentuk Tunai

Kalau kamu sering baca blog, dengerin podcast, atau nonton video dari para influencer keuangan pribadi yang terkenal, kamu akan dapat banyak saran yang kelihatannya sama semua.

Satu hal yang sering mereka setujui adalah kamu harus investasi sebagian dari pendapatan kamu. Meski ini saran keuangan yang bagus, beberapa ahli keuangan, kayak pengusaha Mark Cuban, pikir sebagian besar dari portofolio kamu harus dalam bentuk uang tunai.

Ini dia beberapa alasan untuk menyimpan uang tunai.

Dalam hal investasi, sedikit orang yang bisa samain pencapaian CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett. Selama bertahun-tahun, Buffett terkenal sebagai investor top yang selalu anjurkan kesabaran dan investasi jangka panjang. Tapi, Buffett tidak cuma investasi; dia juga pegang banyak uang tunai.

Menjelang akhir tahun 2024, cadangan uang tunai Berkshire Hathaway mencapai $325 miliar, dua kali lipat dari jumlah akhir 2023. Punya uang tunai beri Buffett keunggulan dalam hal fleksibilitas. Saat harga saham turun dan dia anggap itu murah, perusahaan lain mungkin tidak punya uang tunai untuk beli langsung. Tapi, cadangan uang Buffett bikin dia bisa ambil kesempatan itu dan maksimalkan keuntungannya.

Tidak semua orang jalankan konglomerat multinasional kayak Berkshire Hathaway, tapi pegang uang tunai tetap bisa kasih kamu kesempatan untuk manfaatkan peluang yang mungkin datang. Mau itu saham yang harganya murah, properti, atau jam tangan langka, kalau kamu punya cukup uang tunai, kamu tidak perlu buru-buru jual investasi lain untuk beli itu.

Beli saat murah dan jual saat mahal mungkin saran investasi paling umum. Tapi, volatilitas pasar tidak selalu bagus. Cuban, seorang pengusaha, investor, dan pesohor TV yang sukses, selalu simpan sebagian besar portofolionya dalam bentuk uang tunai karena, baik itu ketidakpastian politik, acara global, atau inovasi baru, dia tidak suka kehilangan uang dan tidak mau ambil risiko besar.

MEMBACA  Data: Penawaran Tunai Masih Sepertiga dari Semua Pembelian Rumah, Didominasi 'Investor dan Pembeli Kedua'

Pada 27 Januari 2025, saham Nvidia turun 17%, turunkan kapitalisasi pasarnya hampir $600 miliar — penurunan terbesar untuk perusahaan AS dalam sejarah. Meski perusahaan itu cepat pulih, Cuban tidak merasa nyaman untuk beli karena dia pikir masih ada terlalu banyak ketidakpastian. Kejadian lain yang guncang pasar, seperti pengumuman tarif Presiden Donald Trump, juga bikin Cuban tidak investasi. Dengan simpan uangnya dalam bentuk tunai, dia tidak terpengaruh gejolak pasar dan bisa tetap percaya diri jaga kekayaannya.