Maaf, Bu. Bot belanja menyarankan sebuah baju mandi untuk Natal.

Banyak sekali alat belanja AI baru yang muncul saat musim liburan ini. Perusahaan-perusahaan teknologi seperti Amazon, Google, dan OpenAI memperkenalkan asisten belanja cerdas mereka. Mereka bilang alat-alat ini bisa bantu kita cari hadiah yang sempurna dan hemat waktu.

Di Amerika, orang-orang diperkirakan akan menghabiskan uang rekaman sebesar $253 miliar untuk belanja online. Survei dari Adobe menunjukkan bahwa lebih dari 1 dari 3 orang Amerika sudah pakai AI untuk bantu mereka belanja online. Sebuah perusahaan konsultan, McKinsey, memperkirakan bahwa perdagangan yang dibantu “agen” AI ini bisa menjadi bisnis $1 triliun di Amerika pada tahun 2030.

Tapi, teknologi ini masih dalam fase percobaan. Saat Bloomberg bertanya kepada beberapa AI tentang hadiah untuk ibu di Natal, sebagian besar hanya menyarankan hal yang biasa, seperti baju mandi yang nyaman atau bingkai foto. Analis mengatakan bahwa alat ini mungkin belum akan banyak mengubah cara kita berbelanja tahun ini.

Meskipun terdengar bagus, bot ini belum sempurna. Kadang mereka menampilkan harga atau perkiraan pengiriman yang salah. Selain itu, toko online seperti Amazon belum sepenuhnya mengizinkan AI pihak ketiga untuk belanja secara mandiri di situs mereka karena bisa merugikan bisnis iklan mereka sendiri.

Untuk maju, perusahaan AI perlu bekerja sama dengan toko ritel besar. Misalnya, Walmart sudah bekerja sama dengan ChatGPT agar orang bisa belanja langsung di aplikasi. OpenAI juga meluncurkan alat riset belanja baru yang bertanya banyak pertanyaan kepada pengguna untuk mencari hadiah yang lebih personal.

Jadi, meskipun masa depan belanja dengan AI terlihat menjanjikan, untuk saat ini alat-alat ini masih perlu banyak perbaikan dan kita harus tetap periksa detail produk di situs tokonya langsung.

MEMBACA  Diskon Rp19 Juta untuk Penyimpanan Cloud Seumur Hidup Terpercaya – Buruan Ambil!