Lowongan Kerja Meningkat Kembali di Mei Seiring Meredanya Ketegangan Perdagangan

Fotografer: Adam Gray/Bloomberg via Getty Images

Permintaan untuk pekerja masih kuat, menurut data terbaru. Lowongan kerja naik jadi 7.8 juta di bulan Mei, ini bulan kedua berturut-turut perusahaan mau nambah karyawan.

Kenaikan ini bikin ahli ekonomi kaget, karena mereka lihat dampak dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump. Mungkin perusahaan udah nggak ragu lagi dan tetap rekrut, apalagi ketegangan dagang sama Cina udah reda.

Pasar kerja terus bikin ahli ekonomi terkejut. Data bulan Mei tunjukkan perusahaan buka lebih banyak lowongan dan pecat lebih sedikit karyawan. Setelah beberapa bulan nggak pasti soal tarif Trump, mungkin perusahaan udah cape nunggu dan mulai rekrut lagi.

Lowongan kerja naik kedua bulan berturut-turut di Mei jadi 7.8 juta, menurut data dari Bureau of Labor Statistics. Ahli ekonomi dari The Wall Street Journal dan Dow Jones Newswires kira angka bakal turun dikit dari laporan April, yang catet 7.4 juta lowongan. Plus, perusahaan juga lapor lebih sedikit PHK di Mei, meski perekrutan agak melambat.

Ahli ekonomi udah awasi perlambatan di pasar kerja, lihat dari klaim pengangguran dan data terbaru yang tunjukkan lapangan kerja melemah. Mereka juga cari tanda-tanda dampak tarif, tapi sejauh ini pasar kerja masih kuat. Data pekerjaan Juni bakal dirilis hari Kamis.

"Karena nggak jelas apa yang bakal terjadi kalau jeda tarif sekarang berakhir, mungkin perusahaan cuma ambil keputusan berdasarkan kondisi sekarang daripada nebak masa depan," kata ahli ekonomi Allison Shrivastava dari Indeed Hiring Lab.

Data juga tunjukkan ketegangan dagang sama Cina yang reda di Mei bantu perusahaan ambil keputusan rekrut, terutama di industri transportasi, pergudangan, dan manufaktur yang lebih kena dampak tarif.

MEMBACA  Keuntungan Jefferies Meleset dari Perkiraan karena Perdagangan Obligasi dan Penjaminan Ekuitas Melemah

"Gencatan senjata dagang bikin kepercayaan bisnis kecil pulih sepanjang bulan dan mungkin berkontribusi pada kenaikan lowongan kerja yang lebih baik dari perkiraan," tulis ahli ekonomi Wells Fargo, Sarah House dan Nicole Cervi.

Baca artikel aslinya di Investopedia.