Krisis Keterjangkauan Perumahan: Pembeli Pertama Kali di AS Rata-rata Berusia 40 Tahun

Impian Amerika untuk punya rumah, yang biasanya jadi simbol kesuksesan dan kehidupan yang stabil, sekarang menghadapi tantangan besar. Data baru dari National Association of Realtors (NAR) menunjukkan usia rata-rata orang Amerika yang pertama kali beli rumah sekarang sudah mencapai 40 tahun.

Satu tahun yang lalu, usia rata-ratanya adalah 38 tahun. Angka ini naik dari 36 tahun di 2022, 33 tahun di 2020, dan 28 tahun di 1991.

“Ini angka yang cukup mengejutkan,” kata Jessica Lautz, wakil kepala ekonom di NAR. “Dan baru dalam beberapa tahun terakhir kita lihat kenaikan yang sangat curam ini.”

Pencapaian usia ini menandai sebuah era di mana krisis keterjangkauan harga benar-benar mengubah pasar properti dan menunda akses jutaan orang Amerika untuk mendapat keuntungan dari kepemilikan rumah.

Seperti yang dijelaskan editor ResiClub, Lance Lambert, ini artinya pembeli rumah pertama di tahun 2025 “waktunya hampir sama dekat dengan usia mereka bisa ambil uang pensiun dini (usia 62 tahun) seperti dekatnya dengan waktu lulus SMA (usia 18 tahun).”

Laporan NAR tahun 2025 yang survei transaksi rumah antara Juli 2024 dan Juni 2025 juga menunjukkan bahwa pembeli pertama kali sekarang cuma 21% dari semua pembelian rumah—angka terendah sepanjang sejarah.

“Bagian pembeli pertama yang rendah sekali ini menunjukkan akibat nyata dari pasar properti yang kekurangan rumah dengan harga terjangkau,” kata Lautz.

Penurunan curam ini—turun 50% sejak 2007—punya efek besar: tidak hanya menunda pembangunan kekayaan untuk keluarga, tapi juga berarti hilangnya kesempatan. NAR memperkirakan penundaan kepemilikan rumah selama 10 tahun bisa berarti kehilangan sekitar $150,000 dalam ekuitas untuk rumah pertama yang biasa.

MEMBACA  Pendapatan Ulta Beauty (ULTA) Kuartal III 2024

Hambatan Baru untuk Pembeli yang Lebih Muda

Pembeli rumah pertama zaman sekarang menghadapi tantangan keuangan yang sulit. Uang muka yang biasa diperlukan sekarang 10%, sama dengan tingkat tertinggi yang pernah dicatat sejak 1989. Kebanyakan bergantung pada tabungan pribadi (59%), tapi banyak juga yang ambil dari aset keuangan seperti 401(k) dan rekening investasi (26%), sementara lebih dari satu dari lima bergantung pada hadiah atau pinjaman dari keluarga atau teman (22%). Ini menunjukkan bagaimana membeli rumah pertama kali jadi kurang bisa diakses bagi mereka yang tidak punya dukungan keluarga atau warisan.

Sebaliknya, pembeli yang sudah pernah punya rumah, yang usia rata-ratanya 62 tahun, berada di posisi yang lebih baik—seringnya mereka punya ekuitas dari penjualan rumah sebelumnya untuk bayar uang muka lebih besar, dan 30% bisa beli rumah langsung dengan tunai. Hasilnya adalah pasar yang terbelah, dimana pemilik rumah yang lebih tua dan mapan dapat mobilitas dan keamanan, sementara calon pembeli yang lebih muda harus nunggu lebih lama dan berisiko kehilangan tahun-tahun penting untuk membangun kekayaan.

Seperti yang pernah dilaporkan Fortune, ini seperti generasi baby boomer mengalahkan generasi milenial dalam persaingan untuk dapat rumah. Kalau kamu berusia 40 tahun, kamu harus bersaing dengan orang seusia orang tua atau paman dan bibimu untuk dapat rumah pertama yang susah dicari.

Perubahan Sosial dan Tren Multigenerasi

Profil dari NAR juga menunjukkan bahwa hanya 24% pembeli yang punya anak di bawah usia 18 tahun di rumah, angka terendah lainnya. Sementara itu, bagian orang Amerika yang beli rumah untuk beberapa generasi, dimana pemiliknya merawat orang tua yang sudah tua dan anak yang pulang setelah kuliah, turun jadi 14% dari 17% di 2024.

MEMBACA  Uber dan pihak berwenang sedang menyelidiki panggilan palsu yang dilakukan kepada seorang pria berusia 81 tahun yang menyebabkan kematian seorang sopir wanita. Uber dan pihak berwenang sedang menyelidiki panggilan bohong yang dilakukan kepada seorang pria berusia 81 tahun yang menyebabkan kematian seorang sopir wanita.

Krisis ini telah membuat kebijakan perumahan jadi topik pembicaraan nasional yang penting. Shannon McGahn, wakil presiden eksekutif NAR, menekankan perlunya segera mengatasi penyebab utama krisis keterjangkauan, yaitu kurangnya persediaan rumah.

Dia menyerukan kebijakan untuk membuka persediaan rumah yang ada, menghidupkan kembali properti yang kurang dipakai, menyederhanakan hambatan perizinan, dan memodernisasi metode konstruksi untuk meningkatkan pembangunan yang cepat dan terjangkau. Tanpa tindakan seperti ini, impian untuk punya rumah—dan mobilitas sosial yang dijanjikannya—mungkin akan terus semakin jauh dari jangkauan orang Amerika biasa.

“Selama beberapa generasi, akses ke kepemilikan rumah telah menjadi cara utama orang Amerika membangun kekayaan dan inti dari American Dream,” kata McGahn.