Kontraktor Meta Mengklaim Dapat Melihat Pengguna Facebook Berbagi Informasi Pribadi dengan Chatbot AI

Orang suka ngobrol sama AIbeberapa orang bahkan terlalu sering. Menurut pekerja kontrak Meta yang mengecek interaksi pengguna dengan chatbot untuk meningkatkan kecerdasan buatan, banyak orang terlalu mudah membagikan info pribadi, seperti nama asli, nomor telepon, dan alamat email, ke AI milik Meta.

Business Insider ngobrol sama empat pekerja kontrak yang direkrut Meta lewat Alignerr dan Outlier milik Scale AI. Mereka bilang data pribadi yang tidak dirahasiakan lebih sering muncul di proyek Meta dibanding klien lain di Silicon Valley. Banyak pengguna Facebook dan Instagram berbagi detail pribadi, bahkan foto selfie dan foto yang tidak pantas, seolah ngobrol sama teman atau pacar.

Memang, orang terlalu dekat sama chatbot AI sudah sering terjadi. Praktik Meta—pakai kontraktor manusia untuk menilai kualitas asisten AI demi perbaikan—juga bukan hal baru. Tahun 2019, The Guardian laporkan kontraktor Apple sering dengar info sensitif dari pengguna Siri. Bloomberg juga ungkap Amazon punya ribuan karyawan yang tinjau rekaman suara pengguna Alexa.

Tapi Meta beda, apalagi dengan sejarah buruk mereka soal privasi data dan ketergantungan pada kontraktor pihak ketiga.

Sejarah buruk Meta soal privasi pengguna

Tahun 2018, The New York Times dan The Guardian ungkap skandal Cambridge Analytica, yang mencuri data jutaan pengguna Facebook tanpa izin untuk memengaruhi pemilu AS 2016. Facebook kena denda $5 miliar dari FTC.

Bocoran dokumen internal tahun 2021 oleh Frances Haugen tunjukkan Meta lebih prioritaskan pertumbuhan daripada privasi. Tahun 2019, Bloomberg laporkan Facebook bayar kontraktor untuk transkrip percakapan pengguna, meski mereka tidak tau asal rekaman itu.

Facebook coba perbaiki citra dengan ganti nama jadi Meta tahun 2021, fokus ke "metaverse". Tapi laporan terbaru soal kontraktor Meta yang bisa lihat data pribadi pengguna tetap menimbulkan pertanyaan.

MEMBACA  Kepala urusan global Meta Nick Clegg akan digantikan oleh Joel Kaplan dari Partai Republik.

Meta bilang mereka punya "kebijakan ketat untuk akses data pribadi oleh karyawan dan kontraktor." Mereka juga batasi apa yang bisa dilihat kontraktor dan punya aturan jelas. Tapi, tetap aja, sejarah mereka bikin orang khawatir.