Pemerintah federal sudah konfirmasi bahwa mereka tidak akan mengeluarkan cek stimulus baru musim panas ini, membantah rumor yang beredar di internet.
Apa yang Terjadi: Pada hari Jumat, internet ramai dengan rumor bahwa pemerintah AS berencana memberikan cek stimulus untuk kelompok pendapatan tertentu dalam waktu dekat.
Tapi, IRS menjelaskan bahwa tidak ada undang-undang seperti itu yang disetujui Kongres, jadi tidak akan ada cek stimulus baru dalam beberapa minggu ke depan, menurut laporan Associated Press.
Klaim bahwa IRS dan Departemen Keuangan telah menyetujui cek stimulus $1.390 untuk wajib pajak berpendapatan rendah dan menengah sebelum akhir musim panas juga dibantah oleh IRS.
Menurut laporan, pejabat IRS mengatakan klaim ini salah dan tidak ada cek stimulus baru yang akan diberikan musim panas ini.
Awal tahun ini, IRS mengumumkan rencana untuk membagikan sekitar $2,4 miliar ke wajib pajak yang gagal mengklaim Kredit Pemulihan di pajak 2021. Tapi, pejabat IRS menegaskan tidak ada kredit baru yang bisa diklaim.
Senator Republik Josh Hawley dari Missouri mengajukan rancangan undang-undang pada Juli yang mengusulkan potongan pajak untuk wajib pajak tertentu menggunakan pendapatan dari tarif yang dibuat oleh Presiden Donald Trump. Tapi, RUU ini belum disetujui Senat atau DPR.
IRS sebelumnya juga mengumumkan akan membagikan $2,4 miliar ke wajib pajak yang tidak mengklaim Kredit Pemulihan di pajak 2021, yaitu kredit untuk orang yang tidak menerima satu atau lebih cek stimulus COVID-19. Jumlah maksimalnya $1.400 per orang.
Orang yang belum melaporkan pajak 2021 harus melakukannya sebelum 15 April untuk klaim kredit ini. Menurut pejabat IRS, tidak ada kredit baru yang tersedia saat ini.
Cek stimulus sebelumnya hanya mungkin ada karena undang-undang dari Kongres. Misalnya, cek bantuan selama pandemi COVID-19 disetujui lewat tiga undang-undang besar: CARES Act, COVID-Related Tax Relief Act, dan American Rescue Plan Act.
Kenapa Ini Penting: Rumor tentang cek stimulus baru memberi harapan bagi banyak wajib pajak yang masih berjuang akibat dampak ekonomi pandemi COVID-19. Penjelasan dari IRS mengakhiri harapan ini.